Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kualitas Hidup Manusia versi Ilmu Ekonomi

4 Agustus 2024   00:57 Diperbarui: 4 Agustus 2024   00:57 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

HDI adalah salah satu alat utama yang digunakan oleh para ekonom untuk mengukur kualitas hidup. Dikembangkan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), HDI menggabungkan tiga dimensi utama:

  • Kesehatan: Diukur melalui harapan hidup.
  • Pendidikan: Diukur melalui rata-rata tahun sekolah yang ditempuh dan harapan tahun sekolah.
  • Standar Hidup: Diukur melalui Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita.

HDI memberikan gambaran yang lebih luas tentang kualitas hidup dibandingkan hanya mengandalkan indikator ekonomi tradisional.

  1. Indeks Kemiskinan Multidimensional (MPI)

MPI memperluas pemahaman tentang kemiskinan dengan mempertimbangkan berbagai dimensi yang mempengaruhi kualitas hidup. MPI mengidentifikasi deprivasi yang dialami oleh individu dalam tiga dimensi utama:

  • Kesehatan: Indikator seperti gizi dan mortalitas anak.
  • Pendidikan: Indikator seperti tahun sekolah dan kehadiran anak di sekolah.
  • Standar Hidup: Indikator seperti akses ke listrik, air bersih, sanitasi, bahan bakar masak, aset, dan perumahan.

MPI memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana kemiskinan mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

Teori Ekonomi tentang Kualitas Hidup

  1. Teori Kesejahteraan Ekonomi

Teori kesejahteraan ekonomi berfokus pada bagaimana alokasi sumber daya mempengaruhi kesejahteraan individu. Pendekatan utilitarian, misalnya, menilai kualitas hidup berdasarkan total kepuasan atau utilitas yang dihasilkan dalam masyarakat. Para ekonom menggunakan konsep ini untuk mengembangkan kebijakan yang memaksimalkan kesejahteraan total.

  1. Teori Kemampuan (Capability Approach)

Dikembangkan oleh Amartya Sen, teori kemampuan menekankan pentingnya kapasitas individu untuk mencapai hal-hal yang mereka anggap penting. Teori ini mengusulkan bahwa kualitas hidup tidak hanya diukur dari hasil akhir (seperti pendapatan), tetapi juga dari kemampuan individu untuk menjalani kehidupan yang mereka nilai. Pendekatan ini telah menginspirasi pengembangan indeks-indeks seperti HDI dan MPI yang lebih mencerminkan dimensi-dimensi penting dari kualitas hidup.

  1. Teori Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan

Teori pertumbuhan ekonomi menekankan bahwa pertumbuhan yang berkelanjutan dapat meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan pendapatan dan penciptaan lapangan kerja. Namun, para ekonom juga menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi harus dikelola dengan baik untuk memastikan bahwa manfaatnya tersebar secara merata dan tidak menyebabkan ketidaksetaraan atau kerusakan lingkungan.

Pendekatan Multidimensional dalam Ekonomi

Para ekonom semakin menyadari bahwa kualitas hidup adalah konsep yang multidimensional dan kompleks. Oleh karena itu, mereka menggunakan pendekatan yang menggabungkan berbagai indikator dari dimensi yang berbeda. Contohnya adalah Indeks Kualitas Hidup (Quality of Life Index) yang mencakup faktor-faktor seperti:

  • Kesehatan: Akses ke layanan kesehatan dan harapan hidup.
  • Pendidikan: Tingkat melek huruf dan pencapaian pendidikan.
  • Lingkungan: Kualitas udara, air, dan lingkungan tempat tinggal.
  • Keamanan: Tingkat kriminalitas dan stabilitas politik.
  • Pekerjaan dan Pendapatan: Tingkat pengangguran dan pendapatan rata-rata.

Pendekatan multidimensional ini memungkinkan para ekonom untuk mengembangkan model yang lebih holistik dan inklusif untuk mengukur dan meningkatkan kualitas hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun