Pemerintah ASEAN mendorong kewirausahaan di kalangan generasi muda sebagai alternatif untuk menciptakan lapangan kerja sendiri dan mendorong inovasi. Program dukungan untuk UKM, termasuk akses terhadap modal, pelatihan manajemen dan infrastruktur pendukung menjadi kunci dalam membangun ekosistem yang kondusif bagi para pengusaha muda.
4. Kebijakan Ketenagakerjaan yang Inklusif
Reformasi kebijakan ketenagakerjaan dilakukan untuk memperkuat perlindungan sosial, termasuk jaminan sosial, kesehatan dan keselamatan kerja. Negara-negara ASEAN berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan berkelanjutan bagi generasi muda melindungi hak-hak mereka sambil mendorong produktivitas dan inovasi.
Tantangan dan Kendala
Meskipun upaya-upaya ini telah dilakukan negara-negara ASEAN masih dihadapkan pada tantangan seperti kesenjangan kualitas pendidikan antar wilayah, kurangnya integrasi pasar tenaga kerja regional dan adaptasi yang lambat terhadap perubahan teknologi. Selain itu, pandemi COVID-19 juga telah memberikan dampak yang signifikan terhadap lapangan kerja mengharuskan negara-negara ASEAN untuk lebih fleksibel dan adaptif dalam strategi mereka.
Pengangguran di kalangan generasi Gen-Z dan Milenial bukan hanya menjadi masalah ekonomi tetapi juga masalah sosial dan politik yang perlu segera diatasi. Negara-negara ASEAN, dengan potensi dan keragaman mereka memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam menghadapi tantangan ini dengan cara yang inovatif dan inklusif.Â
Dengan terus meningkatkan investasi dalam pendidikan, teknologi, kewirausahaan dan kebijakan ketenagakerjaan yang progresif ASEAN dapat membangun masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi generasi muda mereka.