Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Nature

Monetisasi Dekarbonisasi (34) : Energi Surya.

12 Juli 2024   19:55 Diperbarui: 12 Juli 2024   19:58 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

India adalah contoh lain dari negara yang berhasil memonetisasi dekarbonisasi melalui energi surya. Melalui misi nasional yang dikenal sebagai Jawaharlal Nehru National Solar Mission (JNNSM), India berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas energi surya menjadi 100 GW pada tahun 2022. Program ini melibatkan berbagai inisiatif, termasuk lelang energi terbarukan dan subsidi untuk instalasi panel surya.

Keberhasilan India dalam mengembangkan energi surya telah membawa dampak ekonomi dan sosial yang luas. Selain mengurangi emisi karbon, energi surya telah meningkatkan akses listrik di daerah pedesaan yang sebelumnya tidak terjangkau oleh jaringan listrik konvensional. Ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan, tetapi juga mendorong pembangunan ekonomi lokal. Pada tahun 2020, kapasitas energi surya terpasang di India mencapai lebih dari 39 GW, menjadikannya salah satu pasar energi surya terbesar di dunia (MNRE, 2020).

Kisah sukses dari Jerman, Tiongkok, dan India menunjukkan bahwa energi surya tidak hanya merupakan solusi efektif untuk dekarbonisasi, tetapi juga menawarkan potensi ekonomi yang signifikan. Melalui kebijakan yang tepat, investasi dalam teknologi surya, dan insentif finansial, negara-negara ini berhasil memonetisasi dekarbonisasi dan mencapai berbagai manfaat ekonomi dan lingkungan. Energi surya menjadi salah satu pilar utama dalam strategi global untuk mencapai keberlanjutan dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Referensi:

  • Fraunhofer ISE. (2020). Photovoltaics Report.
  • IPCC. (2018). Special Report on Global Warming of 1.5C.
  • IRENA. (2020). Renewable Capacity Statistics 2020.
  • IRENA. (2020). Renewable Power Generation Costs in 2019.
  • MIT. (2019). The Future of Solar Energy.
  • MNRE. (2020). Annual Report 2019-2020. Ministry of New and Renewable Energy, Government of India.
  • World Bank. (2021). State and Trends of Carbon Pricing 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun