Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Nature

Monetisasi Dekarbonisasi (34) : Energi Surya.

12 Juli 2024   19:55 Diperbarui: 12 Juli 2024   19:58 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era globalisasi dan modernisasi saat ini perhatian dunia semakin terarah pada isu lingkungan khususnya dekarbonisasi energi. Dekarbonisasi energi merupakan proses pengurangan emisi karbon dioksida (CO2) melalui penggunaan sumber energi yang lebih bersih dan terbarukan. Salah satu sumber energi yang semakin menarik perhatian adalah energi surya. Dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi, energi surya menawarkan potensi besar dalam mendukung dekarbonisasi dan keberlanjutan ekonomi.

Potensi Ekonomi Energi Surya

Energi surya memiliki potensi ekonomi yang sangat signifikan. Pertama, biaya produksi energi surya semakin menurun seiring dengan perkembangan teknologi panel surya. Menurut laporan dari International Renewable Energy Agency (IRENA), biaya produksi listrik dari tenaga surya telah turun lebih dari 80% sejak tahun 2010 (IRENA, 2020). Penurunan biaya ini menjadikan energi surya lebih kompetitif dibandingkan dengan sumber energi fosil tradisional.

Kedua, investasi dalam infrastruktur energi surya dapat menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang pertumbuhan ekonomi lokal. Studi oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) menunjukkan bahwa setiap megawatt energi surya yang dipasang dapat menciptakan antara 5 hingga 10 lapangan kerja langsung dan tidak langsung (MIT, 2019). Dengan demikian, investasi dalam energi surya tidak hanya berkontribusi pada dekarbonisasi, tetapi juga mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif.

Ketiga, energi surya memiliki potensi besar untuk mengurangi biaya energi jangka panjang. Setelah infrastruktur panel surya terpasang, biaya operasionalnya relatif rendah dibandingkan dengan pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil yang memerlukan bahan bakar berkelanjutan. Hal ini dapat memberikan stabilitas harga energi dan mengurangi ketergantungan pada fluktuasi harga bahan bakar fosil di pasar internasional.

Keberlanjutan dan Monetisasi Dekarbonisasi

Keberlanjutan merupakan salah satu aspek utama dari penggunaan energi surya. Energi surya adalah sumber energi yang bersih dan tidak menghasilkan emisi karbon selama proses produksi listrik. Dengan demikian, penggunaan energi surya secara langsung berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan mitigasi perubahan iklim. Menurut laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), penggunaan energi terbarukan seperti energi surya dapat mengurangi emisi global hingga 70% pada tahun 2050 (IPCC, 2018).

Selain itu, dekarbonisasi melalui energi surya dapat dimonetisasi melalui berbagai mekanisme. Salah satunya adalah melalui penjualan kredit karbon. Kredit karbon merupakan instrumen keuangan yang mewakili pengurangan emisi CO2. Perusahaan yang berhasil mengurangi emisi karbon melalui penggunaan energi surya dapat menjual kredit karbon ini kepada perusahaan lain yang memerlukan untuk memenuhi target emisi mereka (World Bank, 2021). Ini tidak hanya menciptakan insentif finansial bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam energi surya, tetapi juga mendukung pasar karbon global yang semakin berkembang.

Lebih lanjut, penggunaan energi surya dapat meningkatkan ketahanan energi nasional. Dengan memanfaatkan sumber energi yang tersedia secara lokal, negara dapat mengurangi ketergantungan pada impor energi fosil yang rentan terhadap fluktuasi harga dan ketidakstabilan geopolitik. Ini pada gilirannya dapat meningkatkan keamanan energi dan stabilitas ekonomi dalam jangka panjang.

Tantangan dan Solusi

Meskipun energi surya menawarkan banyak manfaat, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memaksimalkan potensinya. Salah satu tantangan utama adalah masalah intermittency, yaitu ketidakpastian dalam ketersediaan sinar matahari. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pengembangan teknologi penyimpanan energi yang lebih efisien dan terjangkau. Baterai penyimpanan energi dan teknologi grid pintar dapat membantu mengoptimalkan penggunaan energi surya dan memastikan pasokan energi yang stabil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun