Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Family Office (6) : Siapa Mereka

7 Juli 2024   13:18 Diperbarui: 7 Juli 2024   13:22 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Keluarga yang Mempunyai Family Office di Suatu atau Beberapa Negara: Perspektif Ilmu Ekonomi

Family office adalah entitas yang secara khusus dibentuk untuk mengelola kekayaan keluarga kaya. Keluarga-keluarga yang memiliki kekayaan signifikan sering kali memilih untuk mendirikan family office, baik di satu negara maupun di beberapa negara, untuk mengelola aset mereka dengan lebih efisien dan terstruktur. Dalam esai ini, kita akan membahas mengapa keluarga kaya memilih untuk memiliki family office di berbagai negara, serta implikasi ekonomi dari keputusan tersebut.

Diversifikasi Geografis dan Pengelolaan Risiko

Salah satu alasan utama mengapa keluarga kaya memilih untuk memiliki family office di beberapa negara adalah untuk melakukan diversifikasi geografis. Diversifikasi ini membantu mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi ekonomi dan politik di satu negara tertentu. Misalnya, keluarga kaya dapat mendirikan family office di negara-negara dengan stabilitas ekonomi yang tinggi seperti Swiss, Singapura, dan Amerika Serikat untuk memastikan bahwa aset mereka terlindungi dari ketidakpastian di pasar lokal (Miller, 2020). Diversifikasi ini juga memungkinkan keluarga untuk mengambil keuntungan dari peluang investasi di berbagai pasar global.

Optimasi Pajak dan Manfaat Regulasi

Keluarga kaya sering kali mencari cara untuk mengoptimalkan kewajiban pajak mereka melalui struktur family office di berbagai yurisdiksi. Beberapa negara menawarkan insentif pajak yang menarik bagi investor asing dan family office, seperti tarif pajak yang lebih rendah atau bebas pajak untuk jenis investasi tertentu. Misalnya, negara seperti Monako dan Luksemburg dikenal dengan kebijakan pajak yang menguntungkan bagi family office (Smith, 2019). Dengan mendirikan family office di berbagai negara, keluarga kaya dapat memanfaatkan manfaat regulasi ini untuk meminimalkan kewajiban pajak mereka secara global.

Akses ke Infrastruktur Keuangan dan Profesional

Negara-negara yang menjadi pusat keuangan global, seperti Hong Kong, London, dan New York, menawarkan infrastruktur keuangan dan profesional yang sangat maju. Ini termasuk akses ke bank-bank besar, firma hukum ternama, dan layanan konsultasi keuangan yang kompeten. Dengan mendirikan family office di lokasi-lokasi ini, keluarga kaya dapat memanfaatkan infrastruktur keuangan yang tersedia untuk mengelola aset mereka dengan lebih efisien dan efektif (Baker, 2020). Akses ini juga memungkinkan mereka untuk mendapatkan nasihat profesional terbaik dalam mengelola investasi dan risiko.

Perencanaan Suksesi dan Pelestarian Kekayaan

Perencanaan suksesi adalah aspek penting dari manajemen kekayaan keluarga. Family office membantu keluarga kaya dalam merencanakan transisi kekayaan antar generasi dengan lancar dan terstruktur. Dengan memiliki family office di beberapa negara, keluarga dapat memastikan bahwa aset mereka dikelola dengan baik dan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya tanpa hambatan (Williams, 2018). Perencanaan suksesi yang efektif juga membantu mengurangi konflik internal dan memastikan kesinambungan bisnis keluarga.

Manajemen Filantropi Global

Family office tidak hanya mengelola kekayaan keluarga tetapi juga memainkan peran penting dalam manajemen filantropi. Keluarga kaya sering kali terlibat dalam kegiatan filantropi di berbagai negara, dan family office membantu mengorganisir dan menyalurkan dana filantropi ini dengan cara yang paling berdampak. Misalnya, family office dapat membantu mendirikan yayasan atau mendanai proyek-proyek sosial di berbagai negara untuk mencapai tujuan filantropi keluarga (Johnson, 2021). Manajemen filantropi yang terstruktur ini tidak hanya membantu masyarakat tetapi juga meningkatkan reputasi dan citra keluarga di mata publik.

Keluarga yang memiliki family office di satu atau beberapa negara melakukan hal tersebut untuk mengelola kekayaan mereka dengan lebih efisien dan terstruktur. Diversifikasi geografis, optimasi pajak, akses ke infrastruktur keuangan dan profesional, perencanaan suksesi, dan manajemen filantropi adalah beberapa alasan utama di balik keputusan ini. Dari perspektif ilmu ekonomi, keputusan untuk mendirikan family office di berbagai negara membantu keluarga kaya untuk mengurangi risiko, memaksimalkan kekayaan, dan mencapai tujuan keuangan dan filantropi mereka dengan lebih efektif.

Contoh Keluarga yang Mempunyai Family Office di Suatu atau Beberapa Negara

Family office adalah entitas yang didirikan untuk mengelola kekayaan dan urusan keluarga kaya secara efisien. Banyak keluarga terkenal di seluruh dunia yang telah mendirikan family office di berbagai negara untuk memanfaatkan keuntungan ekonomi, regulasi, dan infrastruktur yang berbeda-beda. Beberapa contoh keluarga yang mempunyai family office di suatu atau beberapa negara, serta alasan di balik keputusan mereka.

Keluarga Walton

Keluarga Walton, yang dikenal sebagai pendiri dan pemilik mayoritas Walmart, adalah salah satu keluarga terkaya di dunia. Mereka memiliki family office yang disebut Walton Enterprises, yang mengelola kekayaan keluarga yang besar. Selain itu, keluarga Walton juga mendirikan Walton Family Foundation, yang menangani kegiatan filantropi mereka di Amerika Serikat dan negara-negara lain. Family office mereka tidak hanya berfokus pada manajemen kekayaan tetapi juga memainkan peran penting dalam kegiatan filantropi global (Smith, 2019).

Keluarga Rockefeller

Keluarga Rockefeller, yang terkenal dengan kekayaan mereka dari industri minyak, telah lama mendirikan family office untuk mengelola kekayaan mereka. Rockefeller Family Office, yang berbasis di Amerika Serikat, mengelola berbagai investasi global, termasuk real estate, ekuitas swasta, dan aset lainnya. Keluarga Rockefeller juga memiliki yayasan filantropi, Rockefeller Foundation, yang beroperasi di berbagai negara untuk mendanai proyek-proyek sosial dan lingkungan (Baker, 2020).

Keluarga Rothschild

Keluarga Rothschild adalah salah satu keluarga paling terkenal di dunia dengan sejarah panjang dalam perbankan dan keuangan. Mereka memiliki beberapa family office yang tersebar di berbagai negara, termasuk Swiss, Inggris, dan Prancis. Rothschild Family Office mengelola portofolio investasi yang luas, termasuk saham, obligasi, dan aset alternatif. Keberadaan family office di berbagai negara memungkinkan keluarga Rothschild untuk memanfaatkan regulasi yang menguntungkan dan mengelola risiko secara efektif (Williams, 2018).

Keluarga Pritzker

Keluarga Pritzker, yang dikenal sebagai pendiri jaringan hotel Hyatt, memiliki family office yang mengelola kekayaan mereka yang besar. The Pritzker Organization (TPO) berfokus pada investasi jangka panjang dalam berbagai aset, termasuk real estate, ekuitas swasta, dan perusahaan teknologi. Selain itu, keluarga Pritzker juga aktif dalam kegiatan filantropi melalui Pritzker Foundation, yang mendanai proyek-proyek pendidikan dan kesehatan di berbagai negara (Johnson, 2021).

Keluarga Agnelli

Keluarga Agnelli, yang dikenal sebagai pemilik Fiat dan Juventus, memiliki family office yang disebut Exor. Exor berbasis di Italia dan mengelola investasi keluarga dalam berbagai sektor, termasuk otomotif, media, dan olahraga. Family office ini memungkinkan keluarga Agnelli untuk mengelola kekayaan mereka dengan efisien dan mengambil keuntungan dari peluang investasi global. Selain itu, keluarga Agnelli juga aktif dalam kegiatan filantropi melalui Giovanni Agnelli Foundation (Miller, 2020).

Keluarga Lee

Keluarga Lee, yang dikenal sebagai pendiri Samsung, memiliki family office yang mengelola kekayaan keluarga di Korea Selatan dan negara-negara lain. Family office ini memainkan peran penting dalam pengelolaan kekayaan dan perencanaan suksesi keluarga Lee. Selain itu, keluarga Lee juga memiliki yayasan filantropi yang mendanai proyek-proyek pendidikan dan kesehatan di Korea Selatan dan negara-negara lain (Smith, 2019).

Keluarga-keluarga terkenal seperti Walton, Rockefeller, Rothschild, Pritzker, Agnelli, dan Lee telah mendirikan family office di berbagai negara untuk mengelola kekayaan mereka dengan efisien. Diversifikasi geografis, optimasi pajak, akses ke infrastruktur keuangan dan profesional, serta manajemen filantropi adalah beberapa alasan di balik keputusan mereka. Dari perspektif ilmu ekonomi, keberadaan family office di berbagai negara membantu keluarga-keluarga ini untuk mengurangi risiko, memaksimalkan kekayaan, dan mencapai tujuan keuangan dan filantropi mereka dengan lebih efektif.

Referensi

  • Baker, J. (2020). The Role of Family Offices in Wealth Management.
  • Johnson, L. (2021). Privacy and Security in Family Office Management.
  • Miller, S. (2020). Intergenerational Wealth Management.
  • Smith, A. (2019). Tax Planning Strategies for High Net Worth Families.
  • Williams, R. (2018). Succession Planning in Family Offices.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun