Kendaraan listrik (EV) adalah contoh lain dari inovasi teknologi yang dapat mendukung dekarbonisasi. EV menghasilkan emisi yang jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional berbahan bakar fosil. Dengan mengembangkan infrastruktur pengisian daya dan memberikan insentif untuk adopsi EV, negara dapat mengurangi emisi dari sektor transportasi.
4. Teknologi Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (CCS)
Teknologi CCS dapat menangkap emisi karbon dari sumber titik seperti pembangkit listrik dan pabrik industri, lalu menyimpannya di bawah tanah. Teknologi ini memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi dari sumber yang sulit di-dekarbonisasi, seperti industri berat.
Insentif untuk Mendorong Inovasi Teknologi
Untuk mendorong inovasi teknologi dalam dekarbonisasi, pemerintah dapat menggunakan berbagai bentuk insentif. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:
1. Subsidi dan Insentif Pajak
Pemerintah dapat memberikan subsidi dan insentif pajak kepada perusahaan yang berinvestasi dalam teknologi bersih dan efisien. Insentif ini dapat mengurangi biaya awal yang tinggi untuk pengembangan dan penerapan teknologi baru, sehingga mendorong lebih banyak perusahaan untuk berpartisipasi dalam upaya dekarbonisasi.
2. Pendanaan Penelitian dan Pengembangan (R&D)
Investasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D) sangat penting untuk mendorong inovasi teknologi. Pemerintah dapat menyediakan dana hibah dan program pendanaan untuk mendukung proyek R&D di bidang energi terbarukan, efisiensi energi, dan teknologi penangkapan karbon. Kolaborasi antara lembaga penelitian, universitas, dan industri juga dapat mempercepat inovasi.
3. Peraturan dan Standar
Peraturan dan standar yang ketat dapat mendorong perusahaan untuk mengadopsi teknologi bersih. Pemerintah dapat menetapkan standar emisi yang lebih ketat, persyaratan efisiensi energi, dan regulasi lainnya yang memotivasi perusahaan untuk berinovasi dan meningkatkan kinerja lingkungan mereka.