Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Monetisasi Dekarbonisasi (25): Peluang Indonesia dari-RnD-Baterai

25 Juni 2024   22:12 Diperbarui: 25 Juni 2024   22:13 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah di seluruh dunia mendukung RnD baterai melalui kebijakan dan insentif keuangan. Misalnya, Uni Eropa telah mengalokasikan miliaran euro untuk penelitian dan pengembangan baterai melalui European Battery Alliance, sementara di Amerika Serikat, Departemen Energi menyediakan dana melalui program Battery500 Consortium . Dukungan ini tidak hanya mempercepat inovasi tetapi juga menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam teknologi baterai, menciptakan efek pengganda ekonomi.

Monetisasi dari dekarbonisasi melalui RnD baterai menawarkan peluang ekonomi yang luas dan mendalam. Dengan meningkatkan teknologi baterai dan mengurangi biaya, kita dapat mempercepat adopsi kendaraan listrik dan penyimpanan energi terbarukan, membuka pasar baru, dan menciptakan peluang pendapatan yang signifikan. Selain itu, dukungan kebijakan dan investasi pemerintah memainkan peran kunci dalam mendorong inovasi dan membangun infrastruktur yang diperlukan untuk dekarbonisasi. Sebagai hasilnya, RnD baterai bukan hanya alat untuk mencapai tujuan lingkungan, tetapi juga pendorong penting untuk pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran di masa depan.

Pengalaman Baik Monetisasi dari Dekarbonisasi Melalui RnD Baterai

Dalam upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan mengatasi perubahan iklim, pengembangan teknologi baterai telah menjadi fokus utama. Pengalaman yang baik dari monetisasi dekarbonisasi melalui RnD baterai tidak hanya memberikan manfaat lingkungan tetapi juga ekonomi. Salah satu contoh sukses yang patut dicontoh adalah pengalaman dari perusahaan Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) di Tiongkok. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana CATL berhasil memonetisasi upaya dekarbonisasi melalui inovasi dalam teknologi baterai.

Latar Belakang CATL

CATL didirikan pada tahun 2011 dan dengan cepat berkembang menjadi salah satu produsen baterai terbesar di dunia. Fokus utama perusahaan adalah pada penelitian, pengembangan, dan produksi baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik (EV) dan sistem penyimpanan energi. Keberhasilan CATL tidak hanya dilihat dari segi volume produksi tetapi juga dari kemampuan mereka untuk menghasilkan solusi baterai yang inovatif dan efisien.


Inovasi Teknologi Baterai

Pengembangan Baterai Lithium-Iron Phosphate (LFP)

Salah satu inovasi kunci CATL adalah pengembangan baterai lithium-iron phosphate (LFP). Baterai LFP terkenal dengan keamanan yang lebih tinggi, masa pakai yang lebih lama, dan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan baterai lithium-ion tradisional yang menggunakan kobalt. Melalui RnD intensif, CATL berhasil meningkatkan kerapatan energi dan efisiensi biaya baterai LFP, menjadikannya pilihan yang sangat menarik untuk kendaraan listrik dan aplikasi penyimpanan energi.

Teknologi Baterai Solid-State

CATL juga berinvestasi dalam pengembangan teknologi baterai solid-state, yang menjanjikan kerapatan energi yang lebih tinggi dan keamanan yang lebih baik. Teknologi ini menggunakan elektrolit padat daripada cair, yang mengurangi risiko kebakaran dan memungkinkan desain baterai yang lebih compact. Walaupun masih dalam tahap pengembangan, potensi baterai solid-state menjadi dorongan signifikan untuk masa depan dekarbonisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun