Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Nature

Monetisasi Dekarbonisasi (9): Peluang Indonesia dari PLTS dan PLTA

24 Juni 2024   11:41 Diperbarui: 24 Juni 2024   11:48 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan semakin mendesaknya kebutuhan untuk mengurangi emisi karbon dan mengatasi perubahan iklim, banyak negara dan perusahaan beralih ke sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin. 

Proyek-proyek ini tidak hanya berkontribusi pada dekarbonisasi, tetapi juga menawarkan peluang monetisasi yang signifikan. Beberapa pengalaman sukses dalam proyek pembangkit listrik tenaga surya dan angin telah menunjukkan bagaimana inovasi ini dapat memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan secara bersamaan.

Studi Kasus: Pembangkit Listrik Tenaga Surya di India

Latar Belakang

India adalah salah satu negara yang paling agresif dalam mengembangkan energi terbarukan. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Kamuthi di Tamil Nadu adalah salah satu proyek tenaga surya terbesar di dunia, dengan kapasitas 648 MW. Proyek ini dimiliki oleh Adani Green Energy Limited dan menjadi simbol kemajuan India dalam transisi menuju energi bersih.

Implementasi dan Keberhasilan

  1. Pengurangan Emisi: Proyek Kamuthi mengurangi emisi CO2 lebih dari 700.000 ton per tahun dengan menggantikan pembangkit listrik tenaga batu bara yang setara kapasitasnya.
  2. Penggunaan Lahan: Pembangkit ini dibangun di atas lahan tandus, mengoptimalkan penggunaan tanah yang tidak produktif dan menghindari konflik dengan lahan pertanian.
  3. Inovasi Teknologi: Kamuthi menggunakan teknologi canggih, termasuk sistem pembersihan panel surya otomatis yang mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi.

Manfaat Ekonomi

  • Penjualan Kredit Karbon: Proyek ini menghasilkan kredit karbon yang dijual di pasar internasional, memberikan pendapatan tambahan.
  • Subsidi Pemerintah: Pemerintah India memberikan subsidi dan insentif pajak yang signifikan untuk proyek ini, mengurangi biaya investasi awal.
  • Penciptaan Lapangan Kerja: Selama pembangunan dan operasi, proyek ini menciptakan ribuan lapangan kerja, memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.

Studi Kasus: Proyek Tenaga Angin Horns Rev 3 di Denmark

Latar Belakang

Denmark adalah pemimpin global dalam energi angin. Proyek Horns Rev 3 adalah salah satu proyek angin lepas pantai terbesar di dunia, dengan kapasitas 407 MW. Proyek ini menunjukkan bagaimana energi angin dapat menggantikan pembangkit listrik tenaga batu bara dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan.

Implementasi dan Keberhasilan

  1. Pengurangan Emisi: Proyek ini mengurangi emisi CO2 sebesar 1,5 juta ton per tahun, membantu Denmark mencapai target pengurangan emisi nasionalnya.
  2. Keandalan Energi: Dengan teknologi turbin angin terbaru, Horns Rev 3 memiliki kapasitas untuk menghasilkan listrik yang andal dan stabil.
  3. Infrastruktur dan Logistik: Pengembangan proyek ini melibatkan pembangunan infrastruktur pelabuhan dan fasilitas logistik yang mendukung operasional turbin angin lepas pantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun