Keberhasilan:
- Pengurangan Emisi: Proyek ini mengurangi emisi CO2 sebesar 1,5 juta ton per tahun.
- Pendapatan dari Kredit Karbon dan Subsidi: Proyek ini menerima subsidi pemerintah dan menghasilkan kredit karbon yang diperdagangkan di pasar karbon, memberikan pendapatan tambahan.
Tantangan dan Solusi
1. Biaya Investasi Awal yang Tinggi
Energi terbarukan memerlukan investasi awal yang besar, yang bisa menjadi penghalang bagi banyak negara dan perusahaan.
Solusi: Pemerintah dapat memberikan insentif dan dukungan finansial, sementara kemitraan dengan investor swasta dan lembaga internasional dapat membantu mengatasi tantangan ini.
2. Ketergantungan pada Kondisi Cuaca
Energi surya dan angin tergantung pada kondisi cuaca, yang bisa mempengaruhi konsistensi pasokan listrik.
Solusi: Pengembangan teknologi penyimpanan energi dan integrasi dengan jaringan listrik pintar dapat membantu mengatasi variabilitas pasokan energi terbarukan.
Menggantikan pembangkit listrik tenaga batu bara dengan proyek energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin tidak hanya mengurangi emisi karbon dan polusi lingkungan, tetapi juga menawarkan peluang monetisasi yang signifikan.Â
Melalui penjualan kredit karbon, insentif pemerintah, penghematan biaya operasional, dan penciptaan lapangan kerja, energi terbarukan dapat menjadi pilar utama dalam strategi dekarbonisasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan dukungan kebijakan yang tepat dan investasi yang memadai, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan proyek energi terbarukan yang sukses dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan perekonomian.
Pengalaman Baik dalam Monetisasi dari Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau Angin yang Menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara sebagai Bentuk Dekarbonisasi