Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kontroversi Bebaskan Pajak demi Gairah Sektor Properti

20 Juni 2024   21:30 Diperbarui: 20 Juni 2024   21:53 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pembebasan pajak properti telah menjadi salah satu instrumen kebijakan yang kontroversial namun efektif dalam mempengaruhi pasar properti. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak negara telah menerapkan pembebasan pajak properti sebagai stimulus ekonomi untuk merangsang aktivitas pasar properti yang lesu.

1. Merangsang Aktivitas Transaksi Properti

Pembebasan pajak properti dapat secara signifikan merangsang aktivitas transaksi di pasar properti. Dengan mengurangi beban pajak yang harus ditanggung oleh pembeli atau pemilik properti, lebih banyak individu dan investor mungkin tertarik untuk membeli atau menjual properti mereka. Ini dapat menciptakan siklus positif di mana peningkatan aktivitas transaksi meningkatkan likuiditas pasar dan mempercepat pemulihan ekonomi sektor properti.

2. Mendorong Investasi dalam Pengembangan Properti

Kebijakan pembebasan pajak properti juga dapat mendorong investasi dalam pengembangan properti baru atau renovasi properti yang ada. Pengembang dan investor cenderung melihat kesempatan untuk meningkatkan keuntungan mereka ketika beban pajak properti yang berat dikurangi atau dihapuskan. Hal ini dapat mengarah pada peningkatan pembangunan infrastruktur dan perumahan yang dapat mengakomodasi pertumbuhan populasi dan kebutuhan masyarakat.

3. Mendukung Pemilik Rumah dan Pemilik Usaha Kecil

Pembebasan pajak properti juga dapat memberikan bantuan langsung kepada pemilik rumah dan pemilik usaha kecil. Dalam kondisi ekonomi yang sulit, mereka sering kali terbebani oleh biaya pajak properti yang tinggi, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk mempertahankan atau meningkatkan kepemilikan mereka. Dengan mengurangi pajak properti, pemerintah dapat memberikan ruang untuk mengalokasikan sumber daya tambahan ke dalam pemeliharaan properti atau pengembangan usaha kecil mereka.

4. Stimulus Ekonomi Regional

Pasar properti yang sehat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi regional yang lebih luas. Peningkatan aktivitas di sektor properti tidak hanya menguntungkan para pemangku kepentingan langsung seperti pembeli, penjual, dan pengembang, tetapi juga berdampak positif pada sektor-sektor terkait seperti konstruksi, ritel, dan jasa properti. Ini menciptakan efek domino positif yang dapat membantu menggerakkan ekonomi lokal dan regional.

5. Pertimbangan Jangka Panjang

Meskipun pembebasan pajak properti dapat memberikan stimulus pendek yang signifikan, penting untuk mempertimbangkan dampak jangka panjangnya. Pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan ini diimplementasikan secara berkelanjutan dan diimbangi dengan strategi fiskal yang bijaksana untuk menghindari defisit anggaran yang berlebihan atau ketidakseimbangan struktural dalam sistem pajak properti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun