Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menuju Swasembada Gula Nasional

18 Juni 2024   20:48 Diperbarui: 18 Juni 2024   20:48 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

1. Produksi Tebu dan Gula

Indonesia memiliki potensi besar untuk produksi tebu dengan luas lahan yang cukup signifikan, terutama di Pulau Jawa, Sumatra, dan Sulawesi. Namun, produktivitas tebu per hektar di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara produsen utama lainnya. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, produksi tebu mencapai sekitar 2,2 juta ton dari luas areal sekitar 455 ribu hektar.

Produksi gula nasional terdiri dari dua jenis, yaitu gula kristal putih (GKP) untuk konsumsi rumah tangga dan gula rafinasi untuk kebutuhan industri makanan dan minuman. Meskipun demikian, produksi gula dalam negeri sering kali tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan domestik.

2. Kebutuhan dan Impor Gula

Kebutuhan gula nasional diperkirakan mencapai sekitar 6 juta ton per tahun, dengan rincian sekitar 3 juta ton untuk konsumsi rumah tangga dan 3 juta ton untuk industri. Produksi dalam negeri yang hanya sekitar 2,2 juta ton membuat Indonesia masih bergantung pada impor untuk menutupi kekurangan tersebut. Impor gula dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gula rafinasi bagi industri dan juga untuk menstabilkan harga gula di pasar domestik.

Tantangan Menuju Swasembada Gula

1. Produktivitas dan Efisiensi Produksi

Produktivitas tebu di Indonesia masih di bawah standar optimal. Faktor-faktor seperti kualitas benih yang buruk, praktik pertanian yang kurang efisien, dan masalah irigasi menjadi hambatan utama. Selain itu, banyak pabrik gula di Indonesia yang sudah tua dan tidak efisien dalam proses produksi, sehingga biaya produksi menjadi tinggi.

2. Kebijakan dan Regulasi

Kebijakan pemerintah mengenai impor gula sering kali menjadi topik kontroversial. Kebijakan yang tidak konsisten dapat mempengaruhi harga gula di tingkat petani dan konsumen. Selain itu, regulasi yang ada belum sepenuhnya mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi dalam industri gula.

3. Akses Modal dan Teknologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun