Peningkatan Penjualan Kendaraan
Penurunan suku bunga acuan dan pelonggaran LTV akan menurunkan biaya pembiayaan bagi konsumen. Menurut data dari Gaikindo, penurunan suku bunga sebesar 1% dapat meningkatkan penjualan mobil hingga 5%. Ini menunjukkan bahwa insentif BI memiliki potensi besar untuk merangsang permintaan konsumen dan meningkatkan penjualan kendaraan.
Penguatan Daya Saing Industri
Dengan meningkatnya penjualan kendaraan, produsen otomotif dapat meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jaringan distribusi mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan pangsa pasar domestik tetapi juga dapat meningkatkan daya saing industri otomotif Indonesia di pasar internasional.
Penciptaan Lapangan Kerja
Pertumbuhan sektor otomotif akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja, baik secara langsung di pabrik-pabrik otomotif maupun secara tidak langsung di sektor-sektor terkait seperti pemasok suku cadang, distribusi, dan layanan purna jual. Menurut Kementerian Perindustrian, peningkatan 10% dalam produksi otomotif dapat menciptakan hingga 100.000 lapangan kerja baru.
Peningkatan Penerimaan Negara
Dengan meningkatnya penjualan kendaraan, penerimaan negara dari pajak penjualan, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) juga akan meningkat. Ini memberikan dampak positif bagi pendapatan negara yang dapat digunakan untuk pembiayaan pembangunan.
Prospek Jangka Panjang
Transformasi Digital dan Inovasi
Dengan adanya insentif yang mendukung pertumbuhan sektor otomotif, produsen dapat berinvestasi lebih banyak dalam penelitian dan pengembangan (R&D) untuk menciptakan kendaraan yang lebih inovatif dan ramah lingkungan. Tren kendaraan listrik (EV) dan teknologi otonom dapat didorong oleh iklim investasi yang lebih positif.