Insentif: Penurunan Suku Bunga Acuan Dampak Positif:
Penurunan suku bunga acuan oleh BI secara langsung mempengaruhi biaya pinjaman dan suku bunga kredit di perbankan. Insentif ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perbankan dan mendorong penyaluran kredit ke sektor riil.
Pengalaman Baik:
- Peningkatan Kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM): Penurunan suku bunga acuan membantu bank-bank dalam menurunkan suku bunga kredit mereka, yang kemudian mempermudah akses pembiayaan bagi UMKM. Menurut data BI, kredit UMKM meningkat sebesar 12% setelah penurunan suku bunga acuan pada tahun 2020.
- Stimulasi Ekonomi: Dengan biaya pinjaman yang lebih rendah, banyak perusahaan dapat melakukan ekspansi dan investasi baru, yang pada gilirannya menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
2. Sektor Properti
Insentif: Pelonggaran Loan-to-Value (LTV) Ratio Dampak Positif:
Pelonggaran rasio LTV oleh BI memungkinkan calon pembeli properti untuk mendapatkan kredit dengan uang muka yang lebih rendah. Kebijakan ini dirancang untuk merangsang permintaan di pasar properti dan mendukung sektor konstruksi.
Pengalaman Baik:
- Peningkatan Penjualan Properti: Setelah pelonggaran LTV pada tahun 2018, penjualan properti residensial di Indonesia meningkat sebesar 15%. Ini membantu mengurangi jumlah properti yang tidak terjual dan meningkatkan arus kas bagi pengembang.
- Dukungan bagi Industri Terkait: Peningkatan aktivitas di sektor properti juga berdampak positif pada industri terkait seperti bahan bangunan, furnitur, dan jasa konstruksi, yang semuanya mengalami peningkatan permintaan.
3. Sektor Otomotif
Insentif: Pengurangan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk Kendaraan Dampak Positif:
Insentif pengurangan PPnBM diberikan untuk mendorong penjualan kendaraan bermotor, terutama di tengah penurunan permintaan akibat pandemi COVID-19.
Pengalaman Baik:
- Peningkatan Penjualan Kendaraan: Menurut data dari Gaikindo, penjualan mobil meningkat sebesar 25% setelah pemberlakuan pengurangan PPnBM pada tahun 2021. Ini membantu pabrikan otomotif dalam mengurangi stok kendaraan yang menumpuk dan meningkatkan produksi.
- Peningkatan Aktivitas Ekonomi: Peningkatan penjualan kendaraan juga mendorong aktivitas di sektor-sektor terkait, seperti manufaktur suku cadang, jasa perawatan kendaraan, dan distribusi otomotif.