Dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas, banyak organisasi mengadopsi sistem dan aplikasi untuk memantau dan mengukur kinerja karyawan. Namun, beberapa individu atau tim mungkin memanfaatkan teknologi ini untuk menciptakan kesan produktivitas yang tidak akurat. Contohnya adalah penggunaan software yang dimanipulasi untuk menghasilkan laporan atau data palsu tentang aktivitas atau capaian kerja.
2. Pencatatan Waktu yang Tidak Akurat
Aplikasi pelacakan waktu elektronik telah menjadi standar dalam manajemen proyek dan produktivitas. Namun, penggunaan yang tidak etis dari teknologi ini dapat terjadi ketika waktu kerja yang sebenarnya tidak mencerminkan kegiatan yang dilakukan. Misalnya, karyawan dapat meningkatkan atau memanipulasi waktu yang dicatat untuk menciptakan kesan bahwa mereka bekerja lebih banyak atau lebih produktif dari kenyataan.
3. Fokus pada Kuantitas daripada Kualitas
Budaya kerja yang terlalu berorientasi pada pencapaian target atau quota dapat mendorong individu untuk menekankan kuantitas daripada kualitas dalam pekerjaan mereka. Hal ini dapat mengarah pada penyelesaian tugas dengan cara yang terburu-buru atau asal-asalan, hanya untuk memenuhi ekspektasi yang ditetapkan.
4. Pemindahan Tanggung Jawab atau Klaim Pencapaian yang Tidak Valid
Beberapa individu atau tim mungkin memindahkan tanggung jawab mereka kepada orang lain atau mengklaim pencapaian yang tidak valid untuk menciptakan kesan bahwa mereka berhasil menyelesaikan tugas atau proyek dengan baik. Hal ini bisa mengaburkan batas-batas tanggung jawab dan menciptakan ketidakjelasan dalam pengukuran kinerja yang sebenarnya.
5. Pengaruh Tekanan dan Kepuasan Pribadi
Tekanan untuk menunjukkan produktivitas yang tinggi dan memenuhi target dapat mempengaruhi perilaku individu untuk mencari cara-cara untuk mengelabui sistem atau menciptakan kesan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Ini tidak hanya dapat menghasilkan stres yang tinggi, tetapi juga dapat mengurangi kepuasan pribadi dan menyebabkan ketidakseimbangan dalam kehidupan kerja-hidup.
Dampak Negatif
Praktik fake productivity, meskipun mungkin memberikan kesan awal yang positif, dapat memiliki dampak negatif yang signifikan bagi individu dan organisasi. Pengurangan kualitas kerja, ketidakpuasan karyawan, dan kerusakan reputasi organisasi adalah beberapa dari banyak dampak negatif yang dapat terjadi akibat dari praktik ini.