Pajak memegang peranan krusial dalam perekonomian sebuah negara. Tidak hanya sebagai sumber utama pendapatan pemerintah, pajak juga memainkan peran penting dalam redistribusi pendapatan, stabilisasi ekonomi, dan pembiayaan pembangunan infrastruktur dan layanan publik.Â
Rasio pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sering digunakan sebagai indikator untuk mengukur efektivitas sistem perpajakan dalam suatu negara.Â
Dalam konteks ini, memahami urgensi pajak dalam PDB adalah kunci untuk menyusun kebijakan ekonomi yang efektif dan berkelanjutan.
Sumber Pendapatan Negara
Pajak adalah sumber pendapatan utama bagi pemerintah. Dengan pendapatan ini, pemerintah dapat membiayai berbagai program dan proyek yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan keamanan. Tanpa penerimaan pajak yang memadai, pemerintah akan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Misalnya, di Indonesia, pajak menyumbang lebih dari 70% dari total pendapatan negara. Dengan rasio pajak terhadap PDB yang masih sekitar 10%, Indonesia masih memiliki ruang untuk meningkatkan penerimaan pajak guna mendukung pembangunan nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan (Kementerian Keuangan, 2022).
Redistribusi Pendapatan
Pajak juga berfungsi sebagai alat untuk redistribusi pendapatan. Melalui kebijakan perpajakan yang progresif, di mana tarif pajak lebih tinggi dikenakan pada kelompok pendapatan yang lebih tinggi, pemerintah dapat mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial.Â
Pajak dari individu dan perusahaan kaya dapat digunakan untuk mendanai program sosial bagi kelompok berpendapatan rendah, seperti bantuan sosial, subsidi pendidikan, dan layanan kesehatan.
Stabilisasi Ekonomi
Pajak memainkan peran penting dalam stabilisasi ekonomi. Dalam masa resesi, pemerintah dapat menggunakan kebijakan fiskal ekspansif, termasuk pengurangan pajak, untuk mendorong konsumsi dan investasi.Â