Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Green Jobs, Visi atau Ilusi?

9 Juni 2024   15:08 Diperbarui: 11 Juni 2024   12:58 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selain itu, green jobs juga dapat meningkatkan produktivitas ekonomi melalui peningkatan efisiensi energi. 

Menurut sebuah laporan dari International Energy Agency (IEA), investasi dalam efisiensi energi dapat mengurangi biaya energi sebesar 10-30%, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing perusahaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi (IEA, 2014).

Tantangan dan Realitas Green Jobs

Meskipun potensi green jobs tampak menjanjikan, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan keterampilan. 

Banyak pekerjaan hijau memerlukan keterampilan teknis khusus yang tidak dimiliki oleh sebagian besar tenaga kerja saat ini. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan investasi besar dalam pendidikan dan pelatihan keterampilan.

Selain itu, transisi menuju ekonomi hijau memerlukan perubahan struktural yang signifikan dalam berbagai sektor. Ini bisa menghadapi resistensi dari industri-industri yang sudah mapan dan memiliki kepentingan besar dalam mempertahankan status quo. 

Menurut laporan dari Global Commission on the Economy and Climate, transisi ini bisa menyebabkan gangguan jangka pendek di pasar tenaga kerja, meskipun manfaat jangka panjangnya sangat besar (Global Commission on the Economy and Climate, 2018).

Studi Kasus: Energi Terbarukan di Indonesia

Sebagai contoh konkret, Indonesia telah menunjukkan potensi besar dalam pengembangan green jobs melalui investasi dalam energi terbarukan. 

Dengan potensi sumber daya yang melimpah, seperti tenaga surya dan angin, Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam energi terbarukan di Asia Tenggara. Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada tahun 2020, sektor energi terbarukan di Indonesia telah menciptakan lebih dari 100.000 lapangan kerja baru (Kementerian ESDM, 2020).

Namun, tantangan seperti regulasi yang belum sepenuhnya mendukung dan kurangnya infrastruktur tetap menjadi hambatan utama. Untuk mewujudkan visi ini, Indonesia perlu memperkuat kerangka kebijakan dan meningkatkan investasi dalam teknologi hijau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun