Tantangan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 mengenai pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan isu yang penting untuk ditangani. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat termasuk:
- Kesenjangan Ekonomi: Perbedaan ekonomi antara kota dan pedesaan serta antara wilayah timur dan barat Indonesia masih menjadi masalah. Pemberdayaan ekonomi masyarakat perlu diarahkan untuk mengurangi kesenjangan ini.
Kesenjangan ekonomi telah lama menjadi isu yang meresahkan bagi Indonesia. Meskipun telah mencatat kemajuan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi, negara ini masih menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kesenjangan yang merajalela. Tantangan ini menjadi lebih mendesak pada tahun 2024, di mana Indonesia berada di ambang perubahan besar dalam arah pembangunan ekonominya.
Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa kesenjangan ekonomi tidak hanya mencakup disparitas antara kelompok-kelompok kaya dan miskin, tetapi juga antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antara pulau-pulau di Indonesia. Meskipun pertumbuhan ekonomi nasional mencapai angka yang mengesankan, dampaknya tidak selalu merata di seluruh negeri.
Di pedesaan, di mana sebagian besar penduduk Indonesia tinggal, kesenjangan dapat terlihat dalam akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Faktor-faktor seperti keterbatasan infrastruktur transportasi dan kurangnya investasi dalam sektor-sektor kunci pedesaan menjadi penghalang utama dalam meningkatkan kesejahteraan di wilayah tersebut.
Sementara itu, di perkotaan, kesenjangan terlihat dalam kesempatan ekonomi dan pendapatan. Kelompok masyarakat yang memiliki keterampilan tinggi atau memiliki akses ke modal memiliki peluang yang lebih baik untuk meraih keberhasilan ekonomi, sementara mereka yang kurang beruntung sering kali terjebak dalam lingkaran kemiskinan.
Pada tahun 2024, tantangan kesenjangan ekonomi Indonesia diintensifkan oleh berbagai faktor, termasuk globalisasi ekonomi yang semakin memperkuat peran sektor-sektor tertentu dan meningkatkan ketimpangan dalam distribusi kekayaan. Teknologi juga berperan dalam memperdalam kesenjangan, dengan akses yang lebih besar ke teknologi informasi dan komunikasi sering kali menjadi hak istimewa bagi mereka yang sudah berada dalam posisi ekonomi yang kuat.
Namun, kesenjangan ekonomi bukanlah takdir yang tidak bisa diubah. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengatasi tantangan ini dan memperkuat fondasi pembangunan ekonominya. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan, khususnya di daerah-daerah terpinggirkan, dapat membantu mengurangi kesenjangan dalam keterampilan dan kesempatan ekonomi. Selain itu, kebijakan yang mendukung pembangunan infrastruktur yang inklusif dan peningkatan akses terhadap modal bagi pengusaha kecil dan menengah dapat memperluas kesempatan ekonomi bagi semua lapisan masyarakat.
Tantangan kesenjangan ekonomi memang besar, tetapi tidak mustahil untuk diatasi. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, Indonesia dapat melangkah maju menuju masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, di mana setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesejahteraan ekonomi.
- Akses Terhadap Sumber Daya: Masih banyak masyarakat yang tidak memiliki akses yang memadai terhadap sumber daya ekonomi seperti pendidikan, pelatihan kerja, modal usaha, dan pasar. Ini menjadi hambatan dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Di tengah dinamika pembangunan ekonomi Indonesia, akses terhadap sumber daya menjadi faktor kunci yang menentukan dalam menentang tantangan kesenjangan dan menciptakan kesempatan bagi semua lapisan masyarakat. Pada tahun 2024, ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya seperti pendidikan, pelatihan, modal usaha, dan pasar masih menjadi hambatan utama dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Salah satu aspek terpenting dari akses terhadap sumber daya adalah pendidikan. Meskipun Indonesia telah melakukan kemajuan dalam memperluas akses pendidikan dasar, tantangan yang masih ada adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan kesetaraan akses ke pendidikan tinggi dan pelatihan keterampilan. Banyak masyarakat, terutama di daerah pedesaan dan pinggiran kota, masih menghadapi kendala dalam mengakses pendidikan berkualitas karena terbatasnya fasilitas dan biaya yang tinggi.
Selain pendidikan, akses terhadap modal usaha juga menjadi permasalahan utama bagi pengusaha kecil dan menengah (UKM). Meskipun UKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia, banyak di antaranya masih kesulitan untuk mendapatkan akses terhadap kredit dan pembiayaan yang diperlukan untuk mengembangkan usaha mereka. Kurangnya akses ini menghambat pertumbuhan UKM dan menyebabkan ketidakmerataan dalam distribusi kekayaan.
Pasar juga menjadi aspek penting dari akses terhadap sumber daya. Bagi produsen kecil dan petani, akses ke pasar yang adil dan terorganisir dapat meningkatkan pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Namun, seringkali akses ini terhalang oleh ketidakmerataan infrastruktur dan kurangnya akses informasi tentang pasar.
Pada tahun 2024, tantangan akses terhadap sumber daya ini semakin kompleks dengan munculnya tren globalisasi dan revolusi industri 4.0. Teknologi informasi dan komunikasi telah membuka pintu bagi akses yang lebih besar terhadap sumber daya seperti informasi dan pasar global, namun juga meningkatkan kesenjangan digital antara mereka yang memiliki akses dan mereka yang tidak.
Meskipun tantangan akses terhadap sumber daya ini tidak dapat dianggap enteng, ada juga peluang besar untuk mengatasinya. Investasi dalam pendidikan yang berkualitas, pelatihan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja, dan infrastruktur yang mendukung konektivitas ekonomi dapat membuka pintu bagi akses yang lebih besar bagi semua lapisan masyarakat. Selain itu, kebijakan yang mendukung pengembangan sektor UKM, termasuk akses terhadap kredit yang mudah dan pelatihan manajemen bisnis, dapat membantu meningkatkan akses terhadap modal usaha.
Melalui kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengatasi tantangan akses terhadap sumber daya dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi semua warganya. Dengan mengambil langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat melangkah maju menuju masa depan yang lebih cerah dan merata bagi semua.
- Ketergantungan pada Sektor Tertentu: Banyak daerah yang masih sangat bergantung pada sektor ekonomi tertentu, seperti pertanian atau industri tertentu. Diversifikasi ekonomi dan pengembangan sektor-sektor baru menjadi penting untuk meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat.
Indonesia, seperti banyak negara berkembang lainnya, menghadapi tantangan ketergantungan pada sektor tertentu dalam mengelola ekonominya. Fenomena ini terjadi ketika ekonomi sebuah negara terlalu bergantung pada satu atau beberapa sektor utama, seperti pertanian, tambang, atau industri manufaktur. Pada tahun 2024, ketergantungan semacam ini masih menjadi salah satu tantangan utama dalam upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia.
Salah satu dampak utama dari ketergantungan pada sektor tertentu adalah ketidakstabilan ekonomi yang tinggi. Ketika sektor utama mengalami fluktuasi harga atau permintaan pasar global, hal ini dapat memiliki dampak yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Misalnya, penurunan harga komoditas ekspor utama Indonesia seperti minyak dan batu bara dapat merugikan perekonomian negara secara luas.
Selain itu, ketergantungan pada sektor tertentu juga dapat menghambat diversifikasi ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang beragam. Sering kali, sektor-sektor lain yang memiliki potensi untuk berkembang tidak mendapatkan perhatian yang cukup karena semua sumber daya, baik itu modal, tenaga kerja, atau perhatian pemerintah, terkonsentrasi pada sektor utama yang dominan.
Di Indonesia, ketergantungan pada sektor pertanian dan ekstraktif seperti tambang dan perkebunan masih menjadi kenyataan. Sementara sektor-sektor ini memainkan peran penting dalam menyediakan lapangan kerja dan menghasilkan pendapatan ekspor, mereka juga rentan terhadap fluktuasi harga global dan memiliki dampak lingkungan yang serius.
Pada tahun 2024, tantangan ketergantungan pada sektor tertentu semakin kompleks dengan munculnya tren globalisasi dan perubahan iklim. Upaya untuk mengatasi tantangan ini memerlukan pendekatan yang komprehensif yang mencakup kebijakan yang mendukung diversifikasi ekonomi, investasi dalam penelitian dan pengembangan di sektor-sektor baru, serta pemberdayaan masyarakat lokal untuk memanfaatkan potensi ekonomi lokal.
Salah satu langkah penting yang dapat diambil adalah memperkuat sektor-sektor ekonomi yang berbasis pada sumber daya alam yang berkelanjutan, seperti pertanian organik, pariwisata ekologi, dan energi terbarukan. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan insentif bagi pengembangan sektor-sektor ekonomi berbasis teknologi dan inovasi, seperti teknologi informasi, manufaktur canggih, dan industri kreatif.
Melalui langkah-langkah ini, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu dan menciptakan ekonomi yang lebih dinamis, inklusif, dan berkelanjutan. Diversifikasi ekonomi bukan hanya tentang mengurangi risiko ekonomi, tetapi juga tentang menciptakan kesempatan yang lebih luas bagi semua warga negara untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi dan menikmati hasilnya.
- Keterlibatan Swasta dan Masyarakat Sipil: Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat penting dalam memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Tantangan dalam membangun kemitraan yang efektif dan berkelanjutan dapat menjadi fokus utama.
Di Indonesia, tantangan ekonomi pada tahun 2024 tidak hanya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, tetapi juga oleh keterlibatan aktif sektor swasta dan masyarakat sipil. Keterlibatan dari kedua pihak ini menjadi kunci dalam membangun fondasi ekonomi yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan di masa depan.
Pertama-tama, keterlibatan sektor swasta adalah penting dalam menciptakan lapangan kerja, menggerakkan investasi, dan meningkatkan daya saing ekonomi. Swasta membawa inovasi, efisiensi, dan modal yang diperlukan untuk mengembangkan sektor-sektor kunci ekonomi. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana mendorong sektor swasta untuk berinvestasi secara berkelanjutan, terutama di sektor-sektor yang berpotensi memberikan dampak sosial dan lingkungan yang positif.
Di sisi lain, keterlibatan masyarakat sipil memiliki peran penting dalam memastikan bahwa pembangunan ekonomi berjalan secara inklusif dan berkelanjutan. Masyarakat sipil, termasuk organisasi non-pemerintah, LSM, dan kelompok advokasi, memiliki kemampuan untuk mengawasi kebijakan pemerintah, memperjuangkan hak-hak warga, dan mengadvokasi kepentingan masyarakat yang rentan. Namun, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memperkuat kapasitas dan partisipasi masyarakat sipil, terutama di daerah-daerah terpencil dan pinggiran kota.
Pada tahun 2024, tantangan keterlibatan sektor swasta dan masyarakat sipil menjadi semakin penting dengan munculnya tren globalisasi dan kompleksitas perubahan sosial. Salah satu cara untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan mempromosikan kemitraan yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan ekonomi.
Kemitraan ini dapat mencakup berbagai kegiatan, mulai dari pengembangan infrastruktur dan investasi dalam sektor-sektor kunci ekonomi hingga program pelatihan dan pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat lokal. Selain itu, perlu ada kerangka kerja yang jelas untuk memfasilitasi dialog dan kerja sama antara semua pihak yang terlibat, termasuk mekanisme pemantauan dan evaluasi untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi.
Melalui upaya bersama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, Indonesia dapat mengatasi tantangan ekonomi pada tahun 2024 dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan kekuatan dan sumber daya dari semua sektor masyarakat, Indonesia dapat melangkah maju menuju masa depan yang lebih cerah dan berkeadilan bagi semua warga negaranya.
- Teknologi dan Inovasi: Menghadapi era digitalisasi dan inovasi teknologi, masyarakat perlu diberdayakan untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut. Ini membutuhkan investasi dalam pendidikan dan pelatihan, serta akses yang lebih luas terhadap teknologi informasi dan komunikasi.
Di era globalisasi dan revolusi industri 4.0, teknologi dan inovasi menjadi salah satu faktor kunci yang menentukan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini juga berlaku untuk Indonesia, yang menghadapi tantangan dan peluang yang berkaitan dengan perkembangan teknologi dan inovasi dalam mengelola ekonominya pada tahun 2024.
Pertama-tama, tantangan terbesar yang dihadapi oleh Indonesia dalam hal teknologi dan inovasi adalah kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antara kelompok sosial yang berbeda. Meskipun telah terjadi peningkatan signifikan dalam akses internet di Indonesia, masih banyak daerah dan kelompok masyarakat yang tertinggal dalam mengakses teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini dapat memperdalam kesenjangan ekonomi dan menghambat pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Selain itu, kurangnya infrastruktur digital yang memadai juga menjadi tantangan serius bagi pengembangan ekonomi berbasis teknologi di Indonesia. Akses yang terbatas terhadap internet berkualitas tinggi dan jaringan telekomunikasi yang stabil dapat menghambat pertumbuhan sektor-sektor baru seperti e-commerce, teknologi keuangan (fintech), dan industri kreatif.
Namun demikian, Indonesia juga memiliki potensi besar untuk memanfaatkan teknologi dan inovasi sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu potensi yang paling menjanjikan adalah pertumbuhan industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia. Dengan populasi yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, Indonesia menjadi pasar yang menarik bagi perusahaan teknologi global dan start-up lokal untuk berinvestasi dan mengembangkan inovasi baru.
Selain itu, teknologi juga dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas di sektor-sektor lain seperti pertanian, manufaktur, dan jasa. Misalnya, penerapan teknologi pertanian (agritech) seperti sensor tanah dan drone dapat membantu petani meningkatkan hasil panen dan efisiensi penggunaan sumber daya. Di sektor manufaktur, penggunaan robotika dan otomatisasi dapat meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing produk Indonesia di pasar global.
Pada tahun 2024, tantangan dan peluang terkait teknologi dan inovasi akan semakin kompleks dengan munculnya tren baru seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan blockchain. Untuk mengatasi tantangan ini dan memanfaatkan peluang yang ada, Indonesia perlu mengembangkan strategi yang komprehensif untuk memperkuat infrastruktur digital, meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan di bidang teknologi, dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi inovasi dan kewirausahaan.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, Indonesia dapat memanfaatkan potensi teknologi dan inovasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam perekonomian digital global dan meningkatkan posisinya di panggung ekonomi global.
- Kebijakan Publik yang Tepat: Kebijakan ekonomi yang inklusif dan progresif perlu diterapkan untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ini termasuk kebijakan yang mempromosikan usaha kecil dan menengah, memberikan insentif bagi investasi di daerah terpencil, dan memastikan perlindungan sosial bagi masyarakat yang rentan.
Di tengah dinamika ekonomi global dan tantangan internal yang kompleks, kebijakan publik yang tepat menjadi salah satu elemen kunci dalam mengelola ekonomi Indonesia pada tahun 2024. Kebijakan publik yang cerdas dan berorientasi pada pembangunan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing akan menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pertama-tama, tantangan utama yang dihadapi oleh kebijakan publik adalah menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini melibatkan perumusan kebijakan yang mendukung investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri, serta memberikan insentif yang tepat bagi sektor-sektor yang memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti sektor manufaktur, pariwisata, dan teknologi.
Selain itu, kebijakan fiskal dan moneter yang seimbang dan stabil juga menjadi kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mengurangi risiko. Pemerintah perlu mengadopsi kebijakan fiskal yang bertanggung jawab untuk mengelola anggaran negara secara efisien dan memastikan keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran. Di sisi lain, bank sentral perlu menjaga stabilitas nilai tukar dan inflasi melalui kebijakan moneter yang akurat dan transparan.
Tantangan lainnya adalah memastikan bahwa kebijakan ekonomi yang diadopsi oleh pemerintah memperhatikan aspek-aspek sosial dan lingkungan. Dalam menghadapi masalah seperti kesenjangan ekonomi, kemiskinan, dan degradasi lingkungan, pemerintah perlu mengadopsi kebijakan yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, distribusi yang lebih adil dari hasil pertumbuhan ekonomi, dan perlindungan lingkungan yang berkelanjutan.
Di samping itu, tantangan keterlibatan swasta dan masyarakat sipil juga menjadi bagian penting dari kebijakan publik. Pemerintah perlu menciptakan kerangka kerja yang kondusif bagi kemitraan antara sektor publik, swasta, dan masyarakat sipil dalam merancang dan melaksanakan kebijakan ekonomi. Hal ini melibatkan dialog yang terbuka dan inklusif, serta mekanisme partisipasi yang memungkinkan semua pihak untuk berkontribusi dalam proses pembuatan keputusan.
Pada tahun 2024, tantangan kebijakan publik akan semakin kompleks dengan munculnya dinamika baru dalam ekonomi global dan perubahan sosial yang cepat di dalam negeri. Namun demikian, dengan adopsi kebijakan yang tepat dan berorientasi pada tujuan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusif dalam jangka panjang.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, Indonesia dapat mengatasi tantangan kebijakan publik dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berdaya saing. Dengan demikian, Indonesia dapat melangkah maju sebagai pemain utama dalam perekonomian regional dan global, sambil memastikan bahwa manfaatnya dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
- Perubahan Iklim dan Lingkungan: Perubahan iklim dan degradasi lingkungan dapat memiliki dampak serius terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama bagi yang bergantung pada sumber daya alam. Pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi penting dalam menjaga ketahanan ekonomi masyarakat.
Di tengah kompleksitas pembangunan ekonomi, perubahan iklim dan degradasi lingkungan menjadi tantangan yang semakin mendesak bagi Indonesia pada tahun 2024. Sebagai negara kepulauan dengan keanekaragaman alam yang kaya, Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim dan degradasi lingkungan. Namun, tantangan ini juga membawa kesempatan untuk mengembangkan ekonomi yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Salah satu dampak utama dari perubahan iklim adalah kenaikan suhu global, yang dapat menyebabkan cuaca yang ekstrem dan pola hujan yang tidak teratur. Hal ini berpotensi mengganggu produksi pertanian dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar, terutama bagi petani dan masyarakat pedesaan yang bergantung pada hasil pertanian sebagai sumber penghidupan.
Di samping itu, degradasi lingkungan, termasuk deforestasi, pencemaran air dan udara, serta kerusakan ekosistem laut, juga memiliki dampak serius terhadap keberlanjutan ekonomi Indonesia. Hilangnya hutan hujan tropis, misalnya, tidak hanya mengancam keanekaragaman hayati yang kaya, tetapi juga dapat mengurangi daya tarik pariwisata, mengganggu siklus air, dan meningkatkan risiko bencana alam.
Namun, tantangan ini juga membawa kesempatan bagi Indonesia untuk mengembangkan ekonomi yang berkelanjutan dan berdaya saing. Salah satu peluang utama adalah mengembangkan sektor energi terbarukan, seperti energi surya, angin, dan biomassa. Dengan memiliki sumber daya alam yang melimpah dan potensi energi terbarukan yang besar, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin dalam transisi energi global menuju sumber daya yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Selain itu, perlindungan lingkungan dan keberlanjutan dapat menjadi motor penggerak bagi pengembangan sektor pariwisata ekologi dan ekowisata. Dengan memanfaatkan keindahan alam dan keanekaragaman hayati yang unik, Indonesia dapat menarik wisatawan yang mencari pengalaman ekowisata yang berkelanjutan, sambil memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal.
Pada tahun 2024, tantangan perubahan iklim dan lingkungan akan semakin kompleks dengan munculnya dinamika baru seperti urbanisasi yang cepat, industrialisasi, dan pertumbuhan populasi. Namun demikian, dengan mengadopsi kebijakan yang tepat dan berorientasi pada keberlanjutan, Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing.
Melalui kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, Indonesia dapat mengatasi tantangan perubahan iklim dan lingkungan, sambil memanfaatkan peluang untuk memperkuat fondasi pembangunan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dan menjaga lingkungan hidup untuk generasi mendatang.
Melalui upaya yang terkoordinasi dan komprehensif dari berbagai pihak, diharapkan tantangan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di Indonesia dapat diatasi dan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI