Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tantangan Ekonomi Nasional 2024 - III: Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

26 Mei 2024   18:36 Diperbarui: 26 Mei 2024   18:41 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Di Indonesia, tantangan ekonomi pada tahun 2024 tidak hanya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, tetapi juga oleh keterlibatan aktif sektor swasta dan masyarakat sipil. Keterlibatan dari kedua pihak ini menjadi kunci dalam membangun fondasi ekonomi yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan di masa depan.

Pertama-tama, keterlibatan sektor swasta adalah penting dalam menciptakan lapangan kerja, menggerakkan investasi, dan meningkatkan daya saing ekonomi. Swasta membawa inovasi, efisiensi, dan modal yang diperlukan untuk mengembangkan sektor-sektor kunci ekonomi. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana mendorong sektor swasta untuk berinvestasi secara berkelanjutan, terutama di sektor-sektor yang berpotensi memberikan dampak sosial dan lingkungan yang positif.

Di sisi lain, keterlibatan masyarakat sipil memiliki peran penting dalam memastikan bahwa pembangunan ekonomi berjalan secara inklusif dan berkelanjutan. Masyarakat sipil, termasuk organisasi non-pemerintah, LSM, dan kelompok advokasi, memiliki kemampuan untuk mengawasi kebijakan pemerintah, memperjuangkan hak-hak warga, dan mengadvokasi kepentingan masyarakat yang rentan. Namun, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memperkuat kapasitas dan partisipasi masyarakat sipil, terutama di daerah-daerah terpencil dan pinggiran kota.

Pada tahun 2024, tantangan keterlibatan sektor swasta dan masyarakat sipil menjadi semakin penting dengan munculnya tren globalisasi dan kompleksitas perubahan sosial. Salah satu cara untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan mempromosikan kemitraan yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan ekonomi.

Kemitraan ini dapat mencakup berbagai kegiatan, mulai dari pengembangan infrastruktur dan investasi dalam sektor-sektor kunci ekonomi hingga program pelatihan dan pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat lokal. Selain itu, perlu ada kerangka kerja yang jelas untuk memfasilitasi dialog dan kerja sama antara semua pihak yang terlibat, termasuk mekanisme pemantauan dan evaluasi untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi.

Melalui upaya bersama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, Indonesia dapat mengatasi tantangan ekonomi pada tahun 2024 dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan kekuatan dan sumber daya dari semua sektor masyarakat, Indonesia dapat melangkah maju menuju masa depan yang lebih cerah dan berkeadilan bagi semua warga negaranya.

  1. Teknologi dan Inovasi: Menghadapi era digitalisasi dan inovasi teknologi, masyarakat perlu diberdayakan untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut. Ini membutuhkan investasi dalam pendidikan dan pelatihan, serta akses yang lebih luas terhadap teknologi informasi dan komunikasi.

Di era globalisasi dan revolusi industri 4.0, teknologi dan inovasi menjadi salah satu faktor kunci yang menentukan dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini juga berlaku untuk Indonesia, yang menghadapi tantangan dan peluang yang berkaitan dengan perkembangan teknologi dan inovasi dalam mengelola ekonominya pada tahun 2024.

Pertama-tama, tantangan terbesar yang dihadapi oleh Indonesia dalam hal teknologi dan inovasi adalah kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antara kelompok sosial yang berbeda. Meskipun telah terjadi peningkatan signifikan dalam akses internet di Indonesia, masih banyak daerah dan kelompok masyarakat yang tertinggal dalam mengakses teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini dapat memperdalam kesenjangan ekonomi dan menghambat pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Selain itu, kurangnya infrastruktur digital yang memadai juga menjadi tantangan serius bagi pengembangan ekonomi berbasis teknologi di Indonesia. Akses yang terbatas terhadap internet berkualitas tinggi dan jaringan telekomunikasi yang stabil dapat menghambat pertumbuhan sektor-sektor baru seperti e-commerce, teknologi keuangan (fintech), dan industri kreatif.

Namun demikian, Indonesia juga memiliki potensi besar untuk memanfaatkan teknologi dan inovasi sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu potensi yang paling menjanjikan adalah pertumbuhan industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia. Dengan populasi yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, Indonesia menjadi pasar yang menarik bagi perusahaan teknologi global dan start-up lokal untuk berinvestasi dan mengembangkan inovasi baru.

Selain itu, teknologi juga dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas di sektor-sektor lain seperti pertanian, manufaktur, dan jasa. Misalnya, penerapan teknologi pertanian (agritech) seperti sensor tanah dan drone dapat membantu petani meningkatkan hasil panen dan efisiensi penggunaan sumber daya. Di sektor manufaktur, penggunaan robotika dan otomatisasi dapat meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing produk Indonesia di pasar global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun