Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Dampak (+) Konflik Internasional Terhadap Pasar Dunia: Perspektif Ekonomi Global dan Geopolitik

16 Mei 2024   20:37 Diperbarui: 16 Mei 2024   20:39 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Penurunan investasi langsung asing (FDI) adalah salah satu dampak negatif yang signifikan dari konflik internasional. Dengan mengurangi ketidakpastian politik dan meningkatkan keamanan nasional, negara-negara dapat menciptakan lingkungan investasi yang lebih menarik dan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Namun demikian, tidak semua dampak konflik internasional bersifat negatif. Beberapa negara dapat mengalami manfaat ekonomi jangka pendek dari konflik, terutama jika mereka memiliki industri pertahanan yang berkembang pesat. Produksi senjata dan peralatan militer dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi negara-negara produsen. Selain itu, konflik juga dapat mendorong inovasi teknologi militer, yang pada gilirannya dapat memicu pertumbuhan sektor teknologi dan industri terkait.
Namun demikian, tidak semua dampak konflik internasional bersifat negatif. Meskipun konflik internasional seringkali dianggap sebagai ancaman bagi perdamaian dan stabilitas global, ada beberapa situasi di mana konflik tersebut dapat memiliki dampak yang kompleks dan bahkan dapat memberikan beberapa manfaat tertentu.

Salah satu dampak positif dari konflik internasional adalah kemungkinan munculnya inovasi dan kemajuan teknologi. Selama konflik, negara-negara seringkali mengalokasikan sumber daya tambahan untuk penelitian dan pengembangan teknologi militer atau keamanan. Sebagai hasilnya, terkadang terjadi percepatan dalam pengembangan teknologi baru, yang kemudian dapat diadopsi dan diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi sipil. Contohnya adalah perkembangan teknologi internet yang awalnya dikembangkan untuk keperluan militer, namun kemudian menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital global.

Selain itu, konflik internasional juga dapat memicu restrukturisasi ekonomi dan transformasi struktural dalam suatu negara. Ketika terjadi konflik, negara seringkali dipaksa untuk mengevaluasi kembali prioritas ekonomi dan alokasi sumber daya mereka. Hal ini dapat memicu reformasi ekonomi dan investasi dalam sektor-sektor yang dianggap strategis untuk keamanan nasional, seperti industri pertahanan, infrastruktur, atau energi. Sebagai contoh, setelah Perang Dunia II, banyak negara mengalami periode pembangunan ekonomi yang pesat sebagai hasil dari investasi besar-besaran dalam infrastruktur dan industri.

Selain itu, konflik internasional juga dapat memunculkan kesadaran internasional dan solidaritas di antara negara-negara yang terlibat atau komunitas internasional secara luas. Ketika terjadi konflik, negara-negara seringkali saling mendukung atau bersatu untuk mengatasi ancaman bersama, baik dalam bentuk bantuan kemanusiaan, bantuan pembangunan, atau dukungan politik. Hal ini dapat menciptakan peluang untuk memperkuat kerja sama internasional dan membangun hubungan yang lebih kuat di masa depan.

Meskipun konflik internasional seringkali dianggap sebagai ancaman bagi perdamaian dan stabilitas global, ada beberapa dampak positif yang juga dapat muncul dari situasi konflik tersebut. Dengan memahami dampak yang kompleks ini, penting bagi negara-negara dan komunitas internasional untuk merespons konflik dengan bijaksana dan memperhatikan baik dampak negatif maupun potensi manfaat yang dapat muncul dari situasi tersebut.

Untuk mengatasi dampak negatif konflik internasional terhadap pasar dunia, kerja sama internasional dan diplomasi ekonomi menjadi krusial. Negosiasi perdagangan yang adil, resolusi konflik yang berkelanjutan, dan pembentukan aliansi ekonomi dapat membantu mengurangi ketidakpastian dan mempromosikan stabilitas ekonomi global. Selain itu, diversifikasi ekonomi dan kemandirian dalam pasokan barang dan energi juga merupakan strategi penting untuk mengurangi kerentanan terhadap gangguan eksternal.

Konflik internasional memiliki dampak yang kompleks dan seringkali merugikan pada pasar dunia. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang dinamika ekonomi global dan geopolitik, serta kerja sama internasional yang efektif, dampak negatif tersebut dapat dikelola dan mitigasi, menciptakan kondisi yang lebih stabil dan sejahtera bagi pertumbuhan ekonomi global.

Referensi:

  • Baldwin, Richard E. "The great convergence: Information technology and the new globalization." Harvard University Press, 2016.
  • Bown, Chad P. "The Trump administration's trade wars." Journal of Economic Perspectives 33, no. 4 (2019): 187-210.
  • Bown, Chad P. "The Trump administration's trade wars." Journal of Economic Perspectives 33, no. 4 (2019): 187-210.
  • Brzezinski, Zbigniew. "The grand chessboard: American primacy and its geostrategic imperatives." Basic Books, 1997.
  • Collier, Paul. "The bottom billion: Why the poorest countries are failing and what can be done about it." Oxford University Press, 2007.
  • Dunning, John H. "Multinational enterprises and the global economy." Addison-Wesley Longman Ltd, 1993.
  • Eichengreen, Barry. "Globalizing capital: A history of the international monetary system." Princeton University Press, 2008.
  • Farzanegan, Mohammad Reza, and Gunther Markwardt. "The effects of oil price shocks on the Iranian economy." Energy Economics 34, no. 3 (2012): 598-607.
  • Fearon, James D. "Rationalist explanations for war." International organization 49, no. 3 (1995): 379-414.
  • Frieden, Jeffry A. "Global capitalism: Its fall and rise in the twentieth century." WW Norton & Company, 2006.
  • Gartzke, Erik. "The capitalist peace." American Journal of Political Science 51, no. 1 (2007): 166-191.
  • Hill, Charles W. L., and Thomas McKaig. International Business: Competing in the Global Marketplace. McGraw-Hill Education, 2019.
  • Irwin, Douglas A. "Clashing over commerce: A history of US trade policy." University of Chicago Press, 2017.
  • Kaldor, Mary. "New and old wars: Organized violence in a global era." Stanford University Press, 2012.
  • Kaplan, Robert D. "The revenge of geography: What the map tells us about coming conflicts and the battle against fate." Random House LLC, 2012.
  • Krugman, Paul R., Maurice Obstfeld, and Marc J. Melitz. International Economics: Theory and Policy. Pearson Education, 2020.
  • Mansfield, Edward D., and Helen V. Milner. "Votes, vetoes, and the political economy of international trade agreements." Princeton University Press, 2012.
  • Mearsheimer, John J. "The tragedy of great power politics." WW Norton & Company, 2014.
  • Moran, Theodore H., Edward M. Graham, and Magnus Blomstrm. "Does foreign direct investment promote development?." Peterson Institute, 2005.
  • Obstfeld, Maurice, and Alan M. Taylor. "Global capital markets: Integration, crisis, and growth." Cambridge University Press, 2004.
  • Pinker, Steven. "The better angels of our nature: Why violence has declined." Penguin Books, 2012.
  • Reinhart, Carmen M., and Kenneth S. Rogoff. "This time is different: Eight centuries of financial folly." Princeton University Press, 2009.
  • Rodrik, Dani. "The globalization paradox: Democracy and the future of the world economy." WW Norton & Company, 2011.
  • Spykman, Nicholas J. "The geography of the peace." Harcourt, Brace & Company, 1944.
  • UNCTAD. "World Investment Report 2021: Investment and Digitalization." United Nations Conference on Trade and Development, 2021.
  • Waltz, Kenneth N. "Theory of international politics." McGraw-Hill Education, 1979.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun