Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Buat Sampai Jadi - Kerjakan tanpa Tapi

11 Mei 2024   08:49 Diperbarui: 11 Mei 2024   08:49 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perjuangan untuk memperjuangkan hak-hak dan keadilan bagi masyarakat, beberapa tokoh inspiratif di Indonesia telah menunjukkan dedikasi dan ketekunan mereka dalam mewujudkan perubahan melalui prinsip "Buat Sampai Jadi: Kerjakan tanpa Tapi". Mereka telah menjadi suara bagi yang tidak didengar, melawan ketidakadilan, dan menginspirasi orang lain untuk bertindak. Berikut adalah beberapa contoh tokoh pembela, advokat, dan agitasi masyarakat yang menginspirasi:

1. Munir Said. Thalib Munir Said Thalib adalah seorang aktivis hak asasi manusia yang berjuang untuk keadilan dan perlindungan hak-hak asasi manusia di Indonesia. Melalui organisasi yang didirikannya, KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), Munir menjadi suara bagi korban-korban kejahatan negara dan kekerasan politik. Meskipun menghadapi ancaman dan risiko besar terhadap keselamatannya, Munir tidak pernah mundur dari perjuangan hak asasi manusia. Dengan prinsip "Buat Sampai Jadi: Kerjakan tanpa Tapi" sebagai pedoman, dia terus bekerja keras dan mengatasi semua hambatan yang dihadapinya untuk mencapai keadilan bagi para korban.

2. Veronica Koman. Veronica Koman adalah seorang pengacara dan aktivis hak asasi manusia yang berjuang untuk hak-hak masyarakat adat dan minoritas di Papua. Melalui advokasi dan agitasi, Veronica telah menyoroti pelanggaran hak asasi manusia di Papua dan memperjuangkan keadilan bagi masyarakat yang terpinggirkan. Meskipun dihadapkan pada tekanan politik dan ancaman terhadap keselamatannya, Veronica tidak pernah berhenti dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat Papua. Dengan prinsip "Buat Sampai Jadi: Kerjakan tanpa Tapi", dia terus mengadvokasi dan memperjuangkan keadilan bagi masyarakat yang terpinggirkan.

3. Nursyahbani Katjasungkana. Nursyahbani Katjasungkana adalah seorang pengacara dan aktivis hak perempuan yang telah lama berjuang untuk memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan di Indonesia. Melalui organisasi yang didirikannya, seperti LBH APIK (Lembaga Bantuan Hukum Advokasi Perempuan), Nursyahbani telah memberikan bantuan hukum dan advokasi untuk perempuan yang mengalami kekerasan dan diskriminasi. Meskipun menghadapi tantangan besar dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, Nursyahbani tidak pernah mundur dari perjuangannya. Dengan prinsip "Buat Sampai Jadi: Kerjakan tanpa Tapi", dia terus berjuang untuk mencapai kesetaraan gender dan keadilan bagi perempuan.

4. Choirul Anam. Choirul Anam adalah seorang aktivis hak tanah dan lingkungan yang berjuang untuk melindungi hak-hak masyarakat adat dan lingkungan hidup di Indonesia. Melalui organisasi yang didirikannya, seperti KIARA (Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan), Choirul telah memperjuangkan hak-hak nelayan dan masyarakat pesisir untuk mengakses sumber daya alam secara adil dan berkelanjutan. Meskipun menghadapi tekanan dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan ekonomi, Choirul tidak pernah mundur dari perjuangannya. Dengan prinsip "Buat Sampai Jadi: Kerjakan tanpa Tapi", dia terus bekerja keras untuk melindungi hak-hak masyarakat adat dan lingkungan hidup.

Melalui kisah sukses para tokoh pembela, advokat, dan agitasi masyarakat ini, kita dapat belajar tentang pentingnya komitmen, ketekunan, dan keberanian dalam memperjuangkan keadilan dan hak asasi manusia. Prinsip "Buat Sampai Jadi: Kerjakan tanpa Tapi" mengajarkan kita bahwa dengan tekad yang kuat dan semangat yang tinggi, kita dapat menjadi agen perubahan yang berarti dalam masyarakat. Dengan mengikuti jejak para tokoh ini, kita juga dapat berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan bagi semua.

Tokoh-tokoh Inspiratif Daerah: Menerapkan Prinsip "Buat Sampai Jadi: Kerjakan tanpa Tapi"

Di setiap daerah di Indonesia, terdapat tokoh-tokoh inspiratif yang telah menginspirasi masyarakat setempat melalui prinsip "Buat Sampai Jadi: Kerjakan tanpa Tapi". Mereka tidak hanya mencapai kesuksesan pribadi, tetapi juga berperan dalam memajukan dan membangun komunitas mereka. Berikut adalah beberapa contoh tokoh-tokoh daerah yang mengilhami dengan prinsip ini:

1. Hj. RH. Hj. RH, atau yang akrab disapa Bu R***, adalah seorang pemimpin yang inspiratif dari Surabaya. Sebagai Wali Kota. Surabaya, Bu R*** telah dikenal karena kebijakan-kebijakan inovatifnya yang telah membawa perubahan positif bagi kota tersebut. Dengan prinsip "Buat Sampai Jadi: Kerjakan tanpa Tapi", Bu R*** telah berhasil membangun taman-taman kota, menata kawasan permukiman, dan memperbaiki sistem pengelolaan sampah, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Surabaya.

2. AN. AN adalah seorang tokoh yang berpengaruh di Sumatera Selatan, terutama dalam bidang pembangunan infrastruktur dan pariwisata. Sebagai Gubernur Sumatera Selatan, AN telah berperan dalam memajukan sektor pariwisata di provinsi tersebut dengan memperkenalkan berbagai destinasi wisata yang menarik. Dengan prinsip "Buat Sampai Jadi: Kerjakan tanpa Tapi", beliau telah berhasil meningkatkan daya tarik pariwisata Sumatera Selatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

3. Manggarai Raya. Manggarai Raya adalah seorang tokoh inspiratif dari Nusa Tenggara Timur yang telah berperan dalam memajukan pendidikan di daerahnya. Melalui yayasan pendidikan yang didirikannya, Manggarai Raya telah memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak di pedalaman Nusa Tenggara Timur. Dengan prinsip "Buat Sampai Jadi: Kerjakan tanpa Tapi", beliau telah berhasil membangun sekolah-sekolah baru, menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi, dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun