Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money

Eid Mubarak 110: Trend Harga (Pangan) Pasca Lebaran

2 Mei 2024   06:23 Diperbarui: 2 Mei 2024   06:39 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Untuk mengatasi fluktuasi harga pasca Lebaran, pemerintah perlu mengimplementasikan kebijakan yang tepat guna menstabilkan harga-harga barang konsumsi. Ini bisa melibatkan langkah-langkah seperti pengawasan terhadap praktik kartel dan monopoli, stimulasi produksi dalam negeri, serta distribusi bahan pokok yang efisien. Kebijakan subsidi juga bisa menjadi solusi sementara untuk melindungi masyarakat dari dampak kenaikan harga.

Dalam kesimpulan, fenomena harga pasca Lebaran merupakan tantangan yang harus dihadapi secara periodik oleh ekonomi Indonesia. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga tersebut, serta implementasi kebijakan yang tepat, kita dapat mengelola dampaknya sehingga tidak merugikan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.


"Dinamika Harga Pasca Lebaran: Tantangan dan Peluang dalam Ekonomi Indonesia"

Lebaran telah berlalu, namun tantangan ekonomi belum usai. Di balik canda tawa dan kebersamaan, harga-harga mulai menari di atas lantai pasar. Fenomena ini tidak asing bagi masyarakat Indonesia, yang selalu dihadapkan pada dinamika harga pasca perayaan besar seperti Lebaran. Mari kita telaah lebih dalam tentang bagaimana harga-harga bergerak pasca Lebaran, serta dampaknya terhadap ekonomi domestik.

1. Fluktuasi Harga Pangan:

Salah satu dampak yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah fluktuasi harga pangan. Pasca Lebaran, harga-harga bahan pokok seringkali melonjak, terutama beras, daging, dan telur. Fenomena ini bisa dijelaskan melalui perspektif penawaran dan permintaan. Selama bulan Ramadan dan Lebaran, permintaan akan bahan makanan meningkat tajam karena adanya tradisi berbelanja lebih banyak untuk persiapan takjil dan hidangan Lebaran. Namun, setelah perayaan selesai, permintaan turun drastis, sementara persediaan barang mungkin belum pulih sepenuhnya, menyebabkan kenaikan harga.

2. Implikasi Terhadap Inflasi:

Dinamika harga pasca Lebaran juga memberikan dampak signifikan terhadap tingkat inflasi. Kenaikan harga-harga tersebut dapat menyebabkan lonjakan inflasi dalam jangka pendek. Bank Indonesia (BI) harus memantau dengan cermat pergerakan harga pasca Lebaran untuk mengambil langkah-langkah yang tepat guna menjaga stabilitas harga dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Strategi moneter yang tepat perlu diterapkan untuk mencegah lonjakan inflasi yang berkepanjangan, yang dapat merugikan daya beli masyarakat.

3. Dampak Terhadap Konsumsi dan Daya Beli:

Kenaikan harga pasca Lebaran juga dapat berdampak pada konsumsi dan daya beli masyarakat. Ketika harga-harga naik, daya beli masyarakat cenderung menurun karena pengeluaran lebih besar diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, mengingat konsumsi memiliki peran penting dalam mendorong aktivitas ekonomi domestik.

4. Perlunya Kebijakan Stabilisasi Harga:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun