Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Eid Mubarak 53: Dinamika Ekonomi Informal di Musim Lebaran

19 April 2024   20:20 Diperbarui: 19 April 2024   20:23 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Teori segmentasi pasar menyoroti bahwa ekonomi informal tidak selalu bersaing langsung dengan sektor formal, tetapi sebaliknya sering kali melengkapi atau melengkapi pasar formal dengan menyediakan barang dan jasa yang tidak tercakup oleh sektor formal. Misalnya, jasa reparasi barang elektronik atau pembersihan rumah sering kali disediakan oleh pelaku ekonomi informal untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang tidak mampu menggunakan jasa sektor formal.

4. Teori Pertumbuhan Endogen

Teori pertumbuhan endogen menyoroti bahwa ekonomi informal dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang endogen di tingkat lokal. Para pelaku ekonomi informal sering kali memiliki pengetahuan lokal yang mendalam tentang pasar dan kebutuhan konsumen di lingkungan tempat mereka beroperasi. Mereka juga cenderung menggunakan sumber daya lokal dan tenaga kerja lokal untuk memproduksi barang dan jasa, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat lokal.

Teori ini menekankan pentingnya mendukung dan memperkuat ekonomi informal sebagai bagian dari strategi pengembangan ekonomi lokal. Misalnya, dengan memberikan pelatihan keterampilan dan akses terhadap modal, pemerintah dapat membantu para pelaku ekonomi informal untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing mereka, sehingga menciptakan peluang untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di tingkat lokal.

Dari berbagai perspektif teoritis yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa ekonomi informal memiliki peran yang kompleks dan penting dalam struktur ekonomi suatu negara. Melalui kerangka konseptual seperti teori dualisme struktural, subsitusi modal, segmentasi pasar, dan pertumbuhan endogen, kita dapat memahami dinamika dan karakteristik ekonomi informal dengan lebih baik. 

Dengan pemahaman yang mendalam tentang teori-teori ini, kita dapat mengembangkan kebijakan dan strategi yang lebih efektif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi informal yang inklusif dan berkelanjutan, sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan memperkuat fondasi ekonomi suatu negara.

Perayaan Idul Fitri tidak hanya menjadi momen keagamaan, tetapi juga fenomena ekonomi yang signifikan. Dalam konteks ini, ekonomi informal, dengan peran pedagang kaki lima dan pengusaha kecilnya, memainkan peran penting dalam menyediakan barang dan jasa serta menciptakan lapangan kerja. 

Namun, tantangan seperti regulasi dan perlindungan hak-hak pelaku ekonomi informal perlu diatasi agar potensi sektor ini dapat sepenuhnya direalisasikan. Dengan memperkuat ekonomi informal, kita dapat membantu membangun fondasi ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun