Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money

Eid Mubarak 38: Fenomena Menarik "Seasonal Worker" Lebaran

18 April 2024   05:18 Diperbarui: 18 April 2024   05:45 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Namun demikian, penting untuk diingat bahwa penggunaan pekerja musiman juga dapat memiliki konsekuensi negatif, seperti ketidakpastian bagi pekerja dan risiko penurunan kualitas pekerjaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan manajemen dan perlakuan terhadap pekerja musiman untuk memastikan bahwa mereka memberikan manfaat maksimal tanpa mengorbankan kesejahteraan pekerja.

Dalam ekonomi yang dinamis, pekerja musiman memainkan peran penting dalam mengatasi fluktuasi permintaan yang timbul seiring perubahan musim atau peristiwa tertentu. Dengan berbagai jenis, bentuk, dan contohnya, pekerja musiman memberikan kontribusi yang berharga bagi berbagai sektor ekonomi, membantu perusahaan mengatasi peningkatan permintaan dengan lebih efisien. Namun demikian, penting bagi perusahaan untuk memperhatikan manajemen dan perlakuan terhadap pekerja musiman untuk memastikan bahwa mereka memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak yang terlibat.

Pekerjaan musiman juga memberikan manfaat bagi pekerja itu sendiri. Bagi banyak individu, terutama mahasiswa atau mereka yang mencari pekerjaan sambilan, pekerjaan musiman menawarkan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan yang sangat dibutuhkan. Ini juga dapat menjadi pintu masuk bagi mereka yang ingin memperoleh pengalaman kerja atau mencari pekerjaan jangka panjang setelah musim liburan berakhir.


Melacak Jejak Pekerja Musiman Lebaran: Sejarah, Perkembangan, dan Kondisi Objektif

Fenomena pekerja musiman Lebaran telah ada sejak zaman dahulu, ketika masyarakat mulai merayakan Idul Fitri sebagai bagian dari tradisi agama Islam. Pada awalnya, pekerja musiman Lebaran mungkin terbatas pada sektor-sektor tertentu, seperti industri makanan dan kerajinan, yang membutuhkan lebih banyak tenaga kerja untuk mempersiapkan makanan khas Lebaran atau membuat barang-barang hiasan untuk perayaan.

Namun, seiring perkembangan waktu dan ekonomi, skala dan cakupan pekerja musiman Lebaran semakin meluas. Saat ini, tidak hanya sektor makanan dan kerajinan yang terlibat, tetapi juga sektor-sektor lain seperti transportasi, ritel, dan jasa, yang mengalami lonjakan permintaan selama musim Lebaran.

Perkembangan Pekerja Musiman Lebaran

Perkembangan teknologi dan perubahan sosial juga telah memengaruhi dinamika pekerja musiman Lebaran. Misalnya, dengan adanya platform digital dan aplikasi e-commerce, permintaan akan kurir dan pengemudi pengiriman meningkat pesat selama musim Lebaran, karena masyarakat cenderung membeli lebih banyak barang secara online untuk keperluan Lebaran.

Selain itu, perubahan gaya hidup dan preferensi konsumen juga memainkan peran dalam menentukan pola permintaan selama musim Lebaran. Contohnya, peningkatan popularitas perjalanan liburan atau mudik saat Lebaran menyebabkan permintaan akan jasa transportasi meningkat tajam, termasuk kereta api, pesawat, dan bus, yang membutuhkan lebih banyak tenaga kerja untuk melayani penumpang.

Kondisi Objektif Pekerja Musiman Lebaran

Dari sudut pandang ekonomi, kondisi objektif pekerja musiman Lebaran sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat pengangguran, upah, dan kebijakan pemerintah. Tingkat pengangguran yang tinggi dapat meningkatkan ketersediaan tenaga kerja untuk pekerja musiman, sementara tingkat upah yang rendah dapat mendorong perusahaan untuk merekrut lebih banyak pekerja musiman sebagai alternatif dari pekerja tetap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun