Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Eid Mubarak 5: Analisis Penurunan Daya Beli dan Konsumsi pada Musim Lebaran

11 April 2024   13:41 Diperbarui: 11 April 2024   13:50 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

5. Tingkat Pengangguran dan Pendapatan

Tingkat pengangguran yang tinggi dan pendapatan yang rendah juga berkontribusi terhadap penurunan daya beli dan konsumsi pada musim Lebaran. Masyarakat yang mengalami pengangguran atau memiliki pendapatan yang rendah cenderung memiliki keterbatasan dalam hal kemampuan untuk berbelanja, terutama selama periode yang memerlukan pengeluaran tambahan seperti musim Lebaran.

Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa penurunan daya beli dan konsumsi pada musim Lebaran dipengaruhi oleh sejumlah faktor ekonomi yang saling terkait. Inflasi, kenaikan harga BBM, fluktuasi harga pangan, kebijakan moneter, dan tingkat pengangguran serta pendapatan adalah beberapa faktor yang memainkan peran kunci dalam menentukan tingkat konsumsi masyarakat selama periode ini. Oleh karena itu, untuk mengatasi penurunan ini, diperlukan upaya terkoordinasi dari pemerintah, regulator, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan stabil, serta mengurangi tekanan inflasi dan biaya hidup bagi masyarakat.

Perlu dipahami bahwa faktor-faktor eksternal dan internal berperan dalam fenomena ini. Salah satu faktor eksternal yang signifikan adalah kondisi ekonomi global. Peningkatan harga komoditas global, terutama minyak dan pangan, telah memberikan tekanan tambahan pada perekonomian domestik, mengurangi daya beli masyarakat secara keseluruhan.

Di sisi lain, faktor internal seperti kebijakan fiskal dan moneter juga berpengaruh. Peningkatan suku bunga oleh bank sentral, misalnya, dapat mengurangi kemampuan masyarakat untuk berbelanja karena biaya pinjaman yang lebih tinggi. Kebijakan penghematan anggaran pemerintah juga dapat mengurangi belanja publik yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.

Dampak Terhadap Perekonomian

Musim Lebaran, sebagai salah satu momen penting dalam kalender keagamaan di Indonesia, seringkali diidentifikasi dengan peningkatan aktivitas konsumsi. Namun, penurunan dalam daya beli dan konsumsi selama periode ini telah menjadi perhatian serius bagi perekonomian. Disini, kita akan menggali dampak dari penurunan tersebut terhadap berbagai aspek perekonomian dari sudut pandang ekonomi.

1. Penurunan Pendapatan Pedagang dan Pemilik Usaha

Salah satu dampak utama dari penurunan daya beli dan konsumsi selama musim Lebaran adalah penurunan pendapatan bagi para pedagang dan pemilik usaha. Penjualan yang menurun mengakibatkan pengurangan pendapatan, terutama bagi pedagang kecil dan pemilik usaha mikro. Ini dapat menyebabkan kesulitan finansial bagi mereka dan bahkan mengancam kelangsungan usaha mereka. Data dari Kementerian Koperasi dan UKM mencatat bahwa sebagian besar usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia mengalami penurunan omset selama musim Lebaran dalam beberapa tahun terakhir.

2. Penurunan Produksi dan Penyerapan Tenaga Kerja

Penurunan konsumsi selama musim Lebaran juga berdampak pada sektor produksi dan penyerapan tenaga kerja. Ketika permintaan atas barang dan jasa menurun, produsen cenderung mengurangi produksi mereka. Ini dapat mengakibatkan penurunan penyerapan tenaga kerja, terutama di sektor-sektor yang terkait dengan industri barang konsumsi. Data dari BPS menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia cenderung meningkat selama periode musim Lebaran dalam beberapa tahun terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun