Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Politik

AS vs China, Indonesia?

24 Januari 2024   08:17 Diperbarui: 24 Januari 2024   08:24 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perdagangan Bilateral: Meskipun Amerika Serikat dan China mungkin memiliki keuntungan relatif di berbagai sektor, perdagangan bilateral antara keduanya sering kali menciptakan ketegangan karena isu-isu seperti hak kekayaan intelektual, teknologi, dan akses pasar.

Perlu diingat bahwa keuntungan absolut dan komparatif bukanlah konsep yang statis dan dapat berubah seiring waktu dengan perubahan ekonomi, teknologi, dan kebijakan. Oleh karena itu, penting untuk memahami konteks waktu dan perubahan dalam menganalisis keuntungan kedua negara.

Dalam konteks ini, situasi perdagangan internasional menghadapi ketidakpastian yang signifikan. Kenaikan tarif, pembatasan perdagangan, dan ketidakpastian kebijakan menghambat pertumbuhan ekonomi global. Selain itu, pasar saham dan mata uang dunia juga mengalami volatilitas yang tinggi.

Proteksionisme yang diterapkan oleh kedua negara mengundang argumen pro dan kontra. Beberapa berpendapat bahwa tindakan proteksionis diperlukan untuk melindungi industri dalam negeri, sementara yang lain berpendapat bahwa perdagangan bebas lebih menguntungkan untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Data ekonomi dan perdagangan, seperti pertumbuhan GDP, neraca perdagangan, dan investasi asing langsung, dapat digunakan sebagai pendukung analisis. Data ini memperlihatkan dampak konkret dari ketegangan dagang terhadap kinerja ekonomi kedua negara dan dunia.

Contoh konkret seperti penurunan ekspor dan impor, penurunan investasi asing, dan penurunan nilai tukar mata uang dapat memberikan gambaran nyata tentang bagaimana ketegangan dagang mengubah dinamika perdagangan internasional.

Sebuah studi kasus tentang industri tertentu atau produk yang terkena dampak langsung dari ketegangan dagang dapat memberikan wawasan mendalam tentang konsekuensi praktis dari kebijakan proteksionis.

Sebagai contoh kasus, dapat dianalisis bagaimana sektor teknologi atau otomotif dari kedua negara terpengaruh oleh tarif dan pembatasan perdagangan.

Ketegangan dagang antara China dan Amerika Serikat menciptakan kompleksitas dalam perdagangan internasional. Analisis teoritis, situasional, dan dukungan data memberikan pemahaman yang komprehensif tentang dampaknya pada ekonomi global serta memberikan landasan untuk merumuskan kebijakan yang efektif.

Kira-kira siapakah yang akan menang? Apa manfaat yang bisa diambil oleh Indonesia? Mungkin Kita tidak perlu menganggap dua gajah sedang berantem, bagaimana nasib semut. Kita bukan semut! Kita gajah juga! Cuma lagi tidur? Hehehe...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun