Mohon tunggu...
Syaifuddin Sayuti
Syaifuddin Sayuti Mohon Tunggu... Dosen - blogger, Kelas Blogger, traveller, dosen.

email : udin.sayuti@gmail.com twitter : @syaifuddin1969 IG: @syaifuddin1969 dan @liburandihotel FB: https://www.facebook.com/?q=#/udinsayuti69 Personal blog : http://syaifuddin.com/

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Kesaksian Para Penggiat Literasi Tentang Perbatasan Kalimantan Utara

2 Maret 2024   08:57 Diperbarui: 2 Maret 2024   09:18 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wilayah perbatasan di sebuah negara merupakan sebuah kawasan penting, tidak hanya bagi masyarakat yang tinggal di kawasan perbatasan, namun juga menjadi penanda sebuah negara. Kawasan ini sejatinya menjadi teras sebuah negara, menjadi simbol pembangunan sebuah negara.

Namun yang terjadi sebaliknya. Banyak kawasan perbatasan negeri ini yang kurang tersentuh pembangunan. Infrastruktur yang buruk, alat transportasi terbatas dan juga terisolir dari dunia luar. 

Ini juga yang tergambar dari kesaksian 15 penggiat literasi tentang sebuah wilayah bernama Krayan di Kalimantan Utara yang merupakan  kawasan paling utara Indonesia di Kalimantan. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia. Jika masuk ke wilayah Serawak, terbentang jalan mulus menuju negeri jiran. 

Kondisi sebaliknya terlihat di Krayan. Kawasan ini seperti terputus dari dunia luar, sebab belum ada jalan darat yang menghubungkan kawasan perbatasan ini dengan kota-kota lain di sana. Untuk akses keluar masuk Krayan yang merupakan kota kecamatan terluar Indonesia baru bisa dilakukan menggunakan pesawat terbang.

Sebagian Penulis Buku (Foto koleksi pribadi)
Sebagian Penulis Buku (Foto koleksi pribadi)

Sadar akan masalah perbatasan wilayahnya yang cukup kompleks, DR.Yansen Tipa Padan yang merupakan putra daerah Krayan menggagas sebuah kegiatan literasi bernama Batu Ruyud Writing Camp. Ini bukan kegiatan Writing Festival seperti yang sudah ada di Ubud atau Makassar. Sebab ini dilakukan di kawasan yang masih terisolir dan alami, jauh dari kata modern sebuah wilayah.

Bersama trio penulis Pepih Nugraha, Dodi Mawardi, dan Masri Sareb Putra, DR Yansen TP mengajak 10 orang penulis dari berbagai kota di Indonesia dengan beragam latar belakang menjelajahi dan menguak misteri wilayah perbatasan di Krayan.               

Keberagaman latar belakang peserta Batu Ruyud Writing Camp  kemudian mewujud menjadi sebuah buku antologi dengan judul "Menjelajahi Misteri Perbatasan".  Dua belas tulisan di buku ini mengungkap berbagai fakta menarik beserta kisah-kisah unik yang terjadi di Krayan. 

Antologi ini menggali fakta-fakta yang mengejutkan dan cerita legendaris yang tersembunyi di balik adat istiadat, tradisi, kepercayaan dan kebudayaan masyarakat Krayan.

Dari kisah tentang perbatasan dengan fasilitas fisik yang memprihatinkan seperti belum adanya akses jalan darat dari dan ke Krayan, belum adanya fasilitas listrik dari negara, hingga minimnya fasilitas jaringan internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun