Ke depan, ia berharap para perajin batik tulis di Pekalongan dirangkul, diberikan insentif dalam hal pasokan bahan baku dan pemasaran produk-produknya. Jika produk batik print sudah dipasarkan melalui jaringan e-commerce untuk menggenjot nilai penjualannya. Sedangkan bagi batik tulis hal itu kurang pas, sebab para peminat batik tulis biasanya harus melihat wujud asli batiknya sebelum memutuskan membelinya.Â
Persentuhan dengan kain, melihat kerumitan pengerjaan motifnya adalah seni tersendiri. Dan pengalaman batin seperti itu tidak bisa didapatkan jika dilakukan secara daring. Oleh karena itu, Huda mengundang para peminat batik tulis untuk datang langsung ke tempat usaha keluarganya yang bernama Batik Famoli di kota Pekalongan. Tidak hanya untuk membeli produk batik tulisnya, namun juga melihat dari dekat bagaimana sebuah kain itu ditulisi dengan motif-motif cantik sehingga menghasilkan karya seni bernilai tinggi.
Sebuah mimpi-mimpi sederhana dari seorang anak muda biasa. Siapa yang akan mendukungnya kalau bukan kita, ya kita orang Indonesia.
Â
Batik Famoli
Jl.Raya Wiradesa - Bojong
Ds.Petukangan Rt.03/ Rw.01
Pekalongan, Jawa Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H