Dari Pulau Penyengat kami bergegas ke daratan Tanjung Pinang. Jam yang sudah menunjukkan jam 4 sore membuat kami harus terburu-buru menuju lokasi Vihara Avalokitesvara, sebab menurut informasi Vihara tutup pukul 4 sore.
[caption caption="Patung Dewi Kuan Tin Terbesar di Dalam Vihara (foto dokpri)"]
Â
Vihara ini adalah tempat beribadahnya umat Budha di Tanjung Pinang. Namun selain sebagai tempat beribadah, Vihara ini kerap dijadikan destinasi wisata oleh pelancong dari berbagai belahan dunia.
Ukurannya yang luas membuat tempat ini disebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara. Vihara ini dibangun oleh komunitas warga Tionghoa di Tanjung Pinang yang digunakan untuk memperdalam agama bagi para bhiksu, sangha dan guru dari Indonesia, Tiongkok , Malaysia dan Singapura.
Begitu masuk pelataran, pengunjung akan disambut dengan taman luas dengan aneka tanaman seperti pohon buah naga. Â
Di pelataran ini terdapat patung-patung prajurit kerajaan Tiongkok yang berbaris dengan rapi.
Sebelum masuk ke bagian dalam, saya tertarik dengan sejumlah pilar yang menyangga gedung ini. Tidak seperti pilar pada umumnya yang polos, di Vihara ini pilarnya dibuat berukir. Indah nian.  Â
Masuk ke bagian dalam Vihara, selain altar tempat berdoa, di sini pandangan saya langsung mengarah pada patung Dewi Kuan Yin Pu Sha berukuran besar yang diletakkan di bagian tengah belakang. Patung bersepuh emas 22 karat ini mempunyai tinggi 16,8 meter dan dibuat dari tembaga seberat 40 ton. Patung ini meraih rekor MURI sebagai patung Dewi Kuan Yi terbesar di dalam ruangan.Â
[caption caption="Berfoto bersama Suhu Shukong (foto dokpri)"]