Secara konten pun Kompas kini lebih 'light'. Dulu pembaca kerap dijejali analisis ekonomi yang bikin 'keriting', kini sajian analisis ekonominya yang masih ada disajikan dengan lebih 'light', lebih renyah dikunyah.Â
Dulu sebuah berita bisa disajikan panjang-panjang, bersambung ke halaman dalam dan disajikan dengan 'kedalaman' yang luar biasa. Kini hard news Kompas jauh lebih mudah diikuti tanpa meninggalkan ke-khasan Kompas yang tetap menjaga keberimbangan sumber.
Saya kira apa yang dilakukan Kompas dalam beberapa tahun terakhir adalah sebuah usaha untuk 'tetap muda' dan 'menolak tua'. Tua adalah pencapaian yang tak bisa ditolak, namun muda adalah tuntutan agar tetap eksis di bisnis media cetak yang makin sengit ini.Â
Bagi generasi sekarang yang memiliki banyak tuntutan berbeda dengan generasi 70-an, menurut saya Kompas harus terus melakukan perubahan yang inovatif kepada pembacanya. Sampai kapan? Jika bisa seterusnya, jangan sampai Kompas hanya bisa dikenang nantinya dan menjadi prasasti yang hanya bisa dilihat di museum oleh generasi mendatang.
Selamat ulang tahun Kompas, ingin rasanya bisa terus bersama Kompas dan menjadi saksi hidup hingga di usia ke-100-nya nanti.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H