Mohon tunggu...
Syaifuddin Sayuti
Syaifuddin Sayuti Mohon Tunggu... Dosen - blogger, Kelas Blogger, traveller, dosen.

email : udin.sayuti@gmail.com twitter : @syaifuddin1969 IG: @syaifuddin1969 dan @liburandihotel FB: https://www.facebook.com/?q=#/udinsayuti69 Personal blog : http://syaifuddin.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Penangkaran Buaya di Blanakan Subang

20 Januari 2015   08:56 Diperbarui: 4 April 2017   17:35 3365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami sempat bertemu dengan Jack dan Baron yang ternyata memiliki ukuran tubuh raksasa. Tubuh Baron panjangnya 7 meter dengan berat sekitar 750 kilogram, sementara Jack beratnya mencapai satu ton.

[caption id="attachment_367039" align="aligncenter" width="360" caption="Pawang dan Asuhannya Bisa Sedekat Ini (foto : koleksi pribadi)"]

1422948893624430937
1422948893624430937
[/caption]

Untuk menemui kedua buaya raksasa kami harus masuk ke dalam area khusus. Jangan bayangkan ini adalah tempat yang steril dari kehadiran manusia, sebab kami diminta oleh Imron dan Sanip ikut masuk ke area penangkaran.

Area ini jauh dari kesan sebagai tempat habitat buaya raksasa. Di tengah area ada kolam yang dihuni 7 buaya. Untuk membuat Jack dan Baron ke luar dari sarangnya di dalam air, Imron sang pawang memancing dengan cara memanggil dan memercikkan air kolam. Tak lama kemudian kedua pejantan tangguh itu pun perlahan keluar dari peraduannya.

[caption id="attachment_367040" align="aligncenter" width="346" caption="Hai� aku Baron .. (foto: koleksi pribadi)"]

14229489732129213528
14229489732129213528
[/caption]

Dan kami pun dibuat terkejut dengan penampakan kedua pejantan yang luar biasa besar. Yang lebih mengejutkan adalah kami bisa berhadapan langsung dengan kedua buaya dalam jarak yang sangat dekat, sekitar 5 meter. Imron menjamin buaya asuhannya tak akan menyerang pengunjung. Bahkan ia menggaransi keamanan pengunjung yang ingin berfoto selfie sambil memegang buaya. Tantangan yang langsung saya tolak. Saya hanya berani berfoto dari jarak yang menurut saya cukup aman.

[caption id="attachment_367041" align="aligncenter" width="480" caption="Pawang Berkomunikasi Dengan Baron (foto : koleksi pribadi)"]

14229490682032884193
14229490682032884193
[/caption]

Biasanya atraksi yang ditawarkan pada pengunjung adalah memberi makan buaya. Sejumlah ikan disiapkan untuk diberikan pada kedua buaya raksasa itu. Dalam sehari masing-masing buaya diberi makan 3 kali, sehingga total kebutuhan ikan untuk dikonsumsi buaya sekitar 1,5 kwintal per hari.

Baron dan Jack adalah jenis buaya rawa yang dibawa dari Kalimantan. Usia keduanya dan juga kelima induk sekitar 33 tahun. Dari ke-7 ekor buaya inilah taman wisata Blanakan mengembangbiakkan buaya-buayanya.

Umumnya buaya di sini diternakkan untuk kemudian diambil kulitnya bagi kepentingan industri fashion yang dijadikan produk berupa tas, dompet hingga sepatu. Sementara dagingnya tidak dijual, karena menurut Imron daging buaya tidak enak dikonsumsi.

Lokasi Wisata Tak Terurus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun