Mohon tunggu...
Syaifud Adidharta
Syaifud Adidharta Mohon Tunggu... lainnya -

Hidup Ini Hanya Satu Kali. Bisakah Kita Hidup Berbuat Indah Untuk Semua ?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Misteri Asal Muasal Gunung Sumbing Dan Gunung Sindoro

24 Oktober 2012   11:08 Diperbarui: 4 April 2017   16:29 201901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas kegempaan Gunung Sindoro di perbatasan Kabupaten Temanggung dan Wonosobo, Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir cenderung menurun, namun status gunung api ini masih tetap waspada. Petugas Pos Pengamatan Gunung Sindoro dan Sumbing di Desa Gentingsari, Kecamatan Bansari, Sumaryanto di Temanggung, Jumat menyebutkan, pada Senin (19/12) terjadi gempa vulkanik dalam enam kali, vulkanik dangkal 13 kali, tektonik jauh satu kali, tektonik lokal empat kali, dan gempa hembusan 15 kali. Namun, pada hari berikutnya Selasa (20/12) kegempaan turun drastis, yakni terjadi gempa tektonik jauh dua kali, tektonik lokal satu kali, dan gempa hembusan dua kali. Pada Rabu (21/12) kembali terjadi gempa vulkanik dalam dua kali, tektonik jauh tiga kali, tektonik lokal dua kali, dan gempa hembusan tiga kali. Data seismik terakhir yang telah kami catat pada Kamis (22/12) hanya terjadi gempa vulkanik dalam satu kali, tektonik jauh satu kali, dan gempa hembusan dua kali, katanya. Ia mengatakan, meskipun mengalami penurunan kegempaan, hingga saat ini status Gunung Sindoro tetap waspada. Menurut dia, meskipun aktivitas Sindoro menunjukkan penurunan, tetap diberlakukan radius berbahaya dua kilometer dari puncak. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pendakian hingga ke puncak gunung atau memasuki radius berbahaya. Meskipun ada kecenderungan menurun, aktivitas gunung ini masih fluktuatif, setelah turun, kemungkinan bisa naik lagi, katanya. Ia meminta masyarakat untuk tidak panik dan beraktivitas seperti biasa. Ia mengatakan, munculnya isu akan terjadi letusan besar pada 26 Desember 2011 mendatang tidak perlu dipercaya karena tidak memiliki dasar yang kuat. Isu tersebut jangan dipercaya. Kami yang memantau perkembangan aktivitas Sindoro akan selalu melaporkan perkembangannya pada Pemkab Temanggung untuk disampaikan ke masyarakat, katanya. (photo: republika.co.id)

Pada penggalian dengan kedalaman 15 meter di bawah permukaan tanah ditemukan lokasi perkampungan yang ada pada masa kerajaan Mataram Kuno sekitar abad ke 8 Masehi. Lokasi pemukiman penduduik ini terletajk di dusun Liyangan, Desa Purbosari,Temanggung - Jateng. Pemukiman penduduk ini terkubur oleh materialvulkanik gunung Sindoro ketika meletus dengan sangat dahsyat pada abad ke 9 Masehi. Selanjutnya kita ketahui dari sejarah, bahwa kerajaan Mataram yang semula berada di kaki gunung Sindoro ini berpindah ke daearah Yopgyakarta atau tepatnya di kompleks Candi Prambanan - Ratu Baka atau kawasan yanvg terletak di kaki gunung Merapi.

Di kelak kemudian hari ternyata tempat ini pun dirasa kurang aman dari ancaman bencana alam. Menurut Bemelem, Merapi pernah meletus pada tahun 1006 yang memporak-porandakan kerajaan Mataram hingga akhirnya berpindah ke Jawa Timur yang dirasa lebih aman. Selanjutnya muncul kerajaan Singosari, Kediri, Majapahit dan pada abad ke 15 kembali lagi ke wilayah Jawa Tengah dengan munculnya kerajaan Mataram Baru yang beragama Islam oleh Panembahan Senopati dan Sultan Agung. Hingga saat ini sisa kerajaan itu masih hidup serperti nampak di kraton Ngayogyakartahadiningrat, Pakualaman, kasultanan Surokartohadingingrat, Mangkunegaran. Kesimpulannya temuan pemukiman di kawasan gunung Sindoro ini sungguh luar biasa, kalu boleh usul agar kawasan itu terus digali dan dijadikan kawasan cagar budaya.

>>| (sumber : Kompas & legenda-daerah.blogspot.com).

----------

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun