Ajisana merapihkan duduknya, mencari posisi nyaman. "Hmm.. Akhirnya aku bisa merasakan nikmatnya duduk di singgasana khikhikhi, sekarang kerajaan ini adalah milikku khikhikhikhi!" Ajisana terkikik senang. "Sekarang aku hanya harus memulihkan kekuatan ku kembali khikhikhikhi hahahaha." tawa Ajisana menggema ke setiap sudut ruang singgasana.
***
Mari kita kembali kepada Maheswara dan Dyah Asih di Kerajaan Tirtapura.
Maheswara yang pingsan karena persediaan air sudah habis akhirnya diseret oleh Dyah Asih. "Berat.. Kau harus membayar untuk ini nanti!" keluh Dyah Asih.
"Maafkan aku Nyai..." jawab Maheswara lemas.
Selama perjalanan, Dyah Asih terus mengutuk Maheswara. "Nyai, menurutmu apa yang akan terjadi pada Yatasur ketika dia memberikan cincin itu pada Ajisana? Kau tidak mungkin sebaik itu kan?" Tanya Maheswara.
"Tentu saja, setidaknya dia bisa kembali bersama keluarganya. Walaupun dalam keadaan yang tidak mengenakkan." jawab Dyah Asih sembari terus menarik tubuh Maheswara.
"Hmm... Kejamnya." gumam Maheswara.
"Aku tidak mau mendengar itu dari manusia tidak berguna seperti mu. Hmm? Ada sesuatu didepan sana. Itu seperti sebuah oasis." Dyah Asih berhenti ketika melihat sesuatu yang tak jauh dari pandangan nya.
"Hmm... Itu paling hanya imajinasi Nyai saja." sangkal Maheswara yang berhasil membuat Dyah Asih kesal.
"Kau... Lihat saja sendiri sana!" Dyah Asih yang kesal meraih kaki Maheswara dan melemparnya, membuat Maheswara terbang menuju oasis yang dilihat Dyah Asih.