Chapter 4: Ajisana dan Rekan Baru
Jauh di dalam Hutan Agrasura berdiri sebuah Kerajaan Siluman dengan seorang Raja Siluman bernama Suratreta. Dia adalah momok menakutkan bagi siapapun yang masuk kedalam Hutan Agrasura. Dia begitu kuat dan berwibawa, semua siluman penghuni hutan sangat patuh padanya.
Namun dalam 30 tahun terakhir dia menghilang entah kemana, dan sang Ratu Siluman pun mengisi kekosongan kekuasaan itu. Namanya adalah Kanjeng Ratu Dyah Asih Malapetaka, seorang Ratu Siluman yang bengis dan kejam namun kecerdasannya dalam mengatur strategi membuat dirinya disegani. Karena kecerdasannya pula dia berhasil memperluas daerah kekuasaannya.
Namun dibalik itu semua, ada satu orang yang juga memiliki pengaruh besar. Namanya adalah Ajisana Mahardika, seorang siluman penyihir, salah satu orang kepercayaan Raja Siluman Suratreta. Seorang siluman penyihir yang sudah renta namun semua siluman takut kepadanya, karena kekuatannya yang hebat.
Ajisana Mahardika sangatlah kuat dia direkrut langsung oleh Raja Siluman Suratreta untuk menjaga Kerajaan, membuatnya jarang pergi keluar kerajaan. Ajisana Mahardika juga bertindak sebagai penasihat Raja, secara tidak langsung semua keputusan Raja Siluman juga berdasarkan pemikirannya.
Namun karena Raja Siluman Suratreta adalah seorang Raja yang bijaksana dan sering mementingkan rakyatnya, membuat Ajisana Mahardika tidak senang karena menurutnya sikap Raja Siluman Suratreta itu lembek dan naif.
Sehingga muncullah rencana untuk menggulingkan kekuasaan Raja Siluman Suratreta di pikirannya. Dan pada saat dia mendengar berita bahwa Raja Siluman Suratreta pergi dan tak kembali, Ajisana Mahardika sangatlah gembira. Akhirnya dia bisa mengambil alih kekuasaan. Namun mimpinya segera pupus ketika mengetahui bahwa Ratu Siluman Kanjeng Ratu Dyah Asih Malapetaka yang akan mengisi kekosongan kekuasaan selepas kepergian Raja Siluman Suratreta. Hal itulah yang menimbulkan dendam di hati Ajisana Mahardika kepada Dyah Asih.
Ajisana Mahardika tidak senang ketika kerajaan dikuasai oleh Dyah Asih, karena Dyah Asih membatasi pergerakan Ajisana Mahardika. Dia tak sebebas dulu dan sekarang dia tidak lagi bertindak sebagai penasihat kerajaan. Sekarang Ajisana Mahardika ditugaskan sebagai seorang penjaga gerbang oleh Dyah Asih.
Namun semua itu tidak menghilangkan niatnya untuk mengambil alih kekuasaan dari Dyah Asih. Walaupun sekarang dia hanya seorang penjaga gerbang kerajaan, dia tetaplah seseorang yang memiliki pengaruh besar, dia memiliki orang-orang yang dapat dia perintah. Dengan itu setiap harinya Ajisana Mahardika memerintahkan salah-seorang pramusaji untuk menuangkan ramuan penghambat aliran energi di makanan Dyah Asih.
Ajisana Mahardika dengan cerdik hanya memberikan dosis kecil yang setiap harinya akan menumpuk. "Dengan dosis kecil, Ratu Angkuh itu tidak akan sadar bahwa makanannya telah di racun khikhikhikhi." gumam Ajisana Mahardika.