"Oh ternyata kau manusia bodoh, aku merasa aku lebih kuat dari sebelumnya tetapi kekuatan ku belum pulih sepenuhnya. Hebat juga manusia tua bodoh itu." Terang Dyah Asih.
"Namanya Ki Arya, dia adalah tabib paling hebat di negeri ini tapi dia memang suka menyendiri."
"Oh, yah tidak terlalu penting juga mengingat namanya. Yang lebih penting lagi, siapa namamu manusia bodoh?" Tanya Dyah Asih.
"Nama saya Maheswara nyai!" Maheswara memperkenalkan dirinya dengan sopan.
"Oh Maheswara ya. Maheswara, jadilah bawahan ku." Pinta Dyah Asih.
"Soal itu lagi? Aku tidak mau. Titik." Tolak Maheswara.
"Cih sombong sekali kau manusia bodoh. Aku melihat potensi mu untuk menjadi bawahan ku, kau seharusnya merasa terhormat bisa menjadi bawahan langsung seorang Ratu Siluman." Terang Dyah Asih.
"Aku tidak mau jadi bawahan orang lain, cita-cita ku adalah menjadi burung yang terbang bebas di angkasa. Aku tidak mau hidup terkekang!" Maheswara membara.
"Jadi selanjutnya kau akan kemana? Tersesat di hutan lagi?" Dyah Asih berusaha menurunkan ego nya.
"Eh itu... Eh... Aku tidak tahu." Maheswara kebingungan.
Mendengar jawaban Maheswara membuat Dyah Asih tertawa terbahak-bahak sambil sesekali mengusap air mata yang keluar karena tertawa. Namun tak berlangsung lama Dyah Asih kembali dalam mode serius nya. "Dengarkan aku Maheswara. Sekarang aku memiliki sebuah Misi, sesuatu yang tak pernah terpikirkan oleh ku sebelumnya." Ucap Dyah Asih sambil menatap mata Maheswara dalam-dalam.
Maheswara hanya bisa diam membisu sambil sesekali mengalihkan pandangannya, "Aku akan memberitahu kepadamu apa Misi ku saat ini. Aku akan balas dendam kepada mereka yang sudah berani menentang kekuasaan ku. Pasti dia yang sudah merencanakan ini semua." Lanjut Dyah Asih geram. "Merencanakan ini semua? Siapa orang itu Nyai?" Tanya Maheswara.