"Bukan hanya meratakan pasukan siluman, kau juga meratakan area hutan ini." Sambung Dyah Asih.
"Hehehe... Hah?! Waduh!" Maheswara kaget sambil memegangi kepalanya, "Bagaimana ini? Dewa Bumi akan memarahi ku nanti." Maheswara ketakutan sambil guling-guling ditanah.
"Hmph manusia bodoh, sekarang aku akan kembali ke istana dan membalas mereka- uhuk uhuk ugh pandanganku gelap..." Tubuh Dyah Asih tiba-tiba ambruk.
"Nyai!" Maheswara segera menolong Dyah Asih. "Sial apa yang para bedebah itu telah lakukan pada ku, dada ku panas, aku merasa kekuatan ku seperti habis terhisap." Keluh Dyah Asih kesakitan.
"Bertahanlah Nyai, aku akan membawa mu ke tabib." Maheswara mengangkat tubuh Dyah Asih, menggendong nya di pundak.
"Bawa aku ke istana, manusia bodoh, aku akan membalas mereka- uhuk uhuk.." Dyah Asih tak bisa berhenti batuk, darah keluar dari mulutnya saat ia terbatuk.
"Tidak, aku akan membawa mu ke tabib. Aku tahu seorang tabib terkenal di daerah ini. Bertahanlah." Maheswara segera berlari menuju utara, dia beruntung karena ayunan Golok Naga selain menghembuskan para siluman juga menghembuskan pohon pohon di hutan sehingga membuka jalan baginya untuk keluar dari Hutan Agrasura.Â
Bersambung...
Selanjutnya, Chapter 2: Misi Balas Dendam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H