Mohon tunggu...
Syahtila Rajabi
Syahtila Rajabi Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia Biasa.

Tak Akan Ada Rasa Cukup Dalam Menulis. Terus Berusaha Membuat Tulisan Yang Bagus Dan Enak Dibaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pendekar Abadi Xiao Liao (Bagian 3)

23 Juli 2023   08:00 Diperbarui: 4 November 2023   22:29 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Siapa itu? Aku tidak kenal. Jadi bagaimana perihal koin ini?" Aku masih berusaha menanyakan soal koin ku, karena hanya ini alat pembayaran yang aku punya. "Ah sepertinya aku tidak bisa menerima nya Tuan." Jelasnya. Dengan begitu aku mengembalikan dua set baju yang aku pesan dan berjalan menjauh dengan rasa frustasi.

"Ternyata kekaisaran sudah berganti orang ya. Seingat ku dulu Kaisar nya adalah Qin Shi Huang." Sepertinya itu sudah lama sekali semenjak daratan ini memiliki seorang Kaisar. Aku rasa aku sudah hidup terlalu lama di dunia ini. Aku bahkan ikut dalam peperangan yang tak terhitung jumlahnya.

Setelah dipikir-pikir, aku sudah cukup lelah dengan dunia ini. Tujuan ku saat ini hanyalah Tanah Para Dewa.

Sesudah berkeliling kota akhirnya kami menemukan sebuah penginapan dan aku memesan satu kamar. "Akhirnya bisa beristirahat dengan tenang." Aku segera terlelap setelah mendarat di kasur yang empuk. Dan sekarang ada saatnya beristirahat. Akhir aku bisa beristirahat dengan tenang setelah perjalanan yang begitu melelahkan. Aku rasa Menghuo membawa beberapa keberuntungan.

Menghuo pasti mengalami hal hal yang tidak mengenakkan selama bersama bandit-bandit itu. Terlihat dari tubuhnya yang penuh luka dan juga kurus kering. Tapi yang terpenting sekarang dia sudah bisa tenang karena sekarang ada aku. Tapi apakah aku harus membawa dalam perjalanan panjang ini? Aku belum memikirkan sejauh apa kedepannya.
.
.
.
"Huahh... Pagi dunia eh?!" Aku terbangun dan terkejut karena aku tidak mendapati Menghuo di kamar. "Kemana dia pergi? Eh masih malam?" Segera aku keluar untuk mencari Menghuo, "Kemana anak itu pergi? Tunggu, kenapa tidak ada orang sama sekali disini? Kemana nona penjaga penginapan nya?" Aku dibuat kebingungan saat ini, aku baru saja terbangun dari tidur lelap ku dan sekarang semua orang menghilang.

Aku segera keluar penginapan, "Kenapa gelap sekali dan kenapa kota ini menjadi sangat sepi? Berbeda dengan pagi tadi." Suasana malam di kota ini sangat sepi dan gelap. Aku tak tahu kemana semua orang pergi, terutama Menghuo, dia seharusnya tidak kemana-mana.

"Menghuo! Menghuo kau dimana?! Jawablah?!" Suasana kota begitu sepi, aku hanya bisa mendengar suara ku sendiri.

"Sial, tak bisakah aku mendapatkan hari yang tenang." Aku segera berlari mencari Menghuo yang hilang entah kemana. Aku menelusuri setiap celah bangunan, hingga sampailah aku di pasar pagi tadi. "Disini juga sepi." Aku menyusuri pasar yang sangat berbeda dari pagi tadi. Pasar menjadi sangat sepi.

"Kemana si Menghuo itu menghilang ya? Tunggu, ada orang!" Akhirnya aku menemukan secercah harapan. "Permisi Tuan aku ingin bertanya." Aku dengan sopan bertanya, "Apakah kau melihat anak setinggi ini? Berambut hitam." Aku mencoba mendeskripsikan nya dengan baik. Orang itu menggeleng, aku rasa orang ini tidak memiliki sopan santun. Karena dia membelakangi lawan bicaranya.

"Hei. Jika ada yang mengajak kau bicara sebaiknya kau menatap wajahnya!" Aku memegang bahu nya dan memutar badannya agar aku bisa melihat wajah nya. "Waaahhh!" Sial aku terkejut dengan penampakan nya, "Vampir!! Sialan! Heh!" Dengan spontan aku memukul wajahnya hingga dia terjatuh ke tanah. "Berani kau mengangetkan ku! Sini kau bangun! Ku hajar lagi kau! Eugh eugh eugh!" Tak akan aku ampuni.

"Aduh aduh sudah Tuan ampuni aku..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun