Mohon tunggu...
Syahtila Rajabi
Syahtila Rajabi Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia Biasa.

Tak Akan Ada Rasa Cukup Dalam Menulis. Terus Berusaha Membuat Tulisan Yang Bagus Dan Enak Dibaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | SOCA: Masa Depan Anastasia (Part 2)

23 Juni 2020   09:30 Diperbarui: 25 Juni 2020   18:01 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Jadi, yang mana dulu yang aku jawab? Pertanyaan yang kemarin atau yang sekarang? Kalau pertanyaan yang kemarin aku sudah lupa dan kalau yang sekarang aku tidak peduli.” Kata ku datar. Ia hanya diam seribu kata, “Apa aku terlalu kasar padanya?” Gumam ku sambil memerhatikan gadis didepan ku.

“Ke-Kenapa kau membawa ku keluar dari rumah sakit itu?” Akhirnya dia bicara lagi.

“Hmm? Kenapa? Aku juga tidak tahu. Aku hanya menjalankan tugas.” Jawabku singkat. Lagi lagi hening. Aku terus memperhatikannya.

 Kemudian ia berkata lagi “Lalu apa yang akan kau laku—“

“Aku rasa hanya itu saja. Makanlah itu lalu mandilah, setelah itu kau baru boleh bertanya lagi. Dan jika kau tidak melakukan apa yang sudah aku bilang, aku tak akan mengurus mu lagi dan mengembalikanmu kembali kesana.” Jawab ku sambil bangun dari kursi.

Aku terlalu malas untuk menjawab banyak pertanyaan. Aku ingin sekali bersantai kali ini. Aku mulai melangkahkan kaki ku untuk meninggalkan kamar ini dan berencana untuk menyeduh segelas teh. Namun, baru saja aku memegang gagang pintu.

‘Prank!’

Nampan yang kutaruh dimeja terjatuh.”Ada ada saja.” Gumamku kesal.
Aku pun memutar badan ku dan langsung membereskan pecahan piring dan gelas yang berserakan.

“Ma-Maafkan aku tuan. Aku tidak sengaja.” Katanya sedikit terisak.

“Hmm.” Gumamku kasar.

Aku sedikit melirik dan kulihat ia terkejut dan hampir menangis. Setelah kubereskan kekacauan yang barusan terjadi, aku langsung duduk dikursi yang tadi. “Aku lupa kau tidak bisa melihat.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun