Mohon tunggu...
Syahtila Rajabi
Syahtila Rajabi Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia Biasa.

Tak Akan Ada Rasa Cukup Dalam Menulis. Terus Berusaha Membuat Tulisan Yang Bagus Dan Enak Dibaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | SOCA: Masa Depan Anastasia

18 Juni 2020   12:05 Diperbarui: 25 Juni 2020   17:56 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Soca, aku rasa kau harus menyelesaikan ini, aku tak mau kita sampai terlambat." Suruh Arya.
"Alah, sudahlah. Tanpa kau suruh aku juga akan menyelesaikan ini. Aku sudah terlalu malas."

Aku segera membuka pintu mobil dan berjalan menuju orang itu. "Hmm jadi apa mau mu? Aku tak ada waktu untuk melayani mu disini, jadi pergilah."

Orang itu hanya diam, seperti biasa. "Heh sudahlah." Aku berbalik untuk kembali masuk ke mobil.

"Aku harap kau tidak melupakan apa yang sudah aku lakukan dan kau pasti sudah tahu apa yang akan aku lakukan selanjutnya, seperti biasa. Mungkin kali ini kau tidak akan berhasil, aku tahu kau tidak akan pernah berhasil, kau hanya beruntung." Kata kata membuatku menoleh kembali.

"Owh begitu? Ayo kita buktikan perkataan mu itu, Tuan Hendrik."

Aku membuka pintu mobil dan kembali duduk,"Sudah selesai, ayo pulang." Kata ku datar. Arya hanya diam sambil kembali menjalankan mobilnya. "Jadi apa yang kau katakan padanya?" Tanya Arya. "Aku hanya menyuruhnya untuk pergi."

"Heh kau memang cuek seperti biasanya, itulah yang membuat aku tertarik padamu waktu itu."

"Heh terserah."

Malam itu tepat pukul 00:10 seorang gadis bernama Grise Anastasia kembali memulai hidupnya lagi. Mata yang telah melihat semuanya, masa lalu, masa kini, dan masa depan. Semuanya terlihat serupa, jalan yang sudah terlihat jelas, hidup yang sudah terduga, kematian yang tak lagi menakutkan, karena mata itu sudah melihat semuanya.

[Bersambung...]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun