"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya. Â Entah buat perpu yang lebih penting lagi kalau memang diperlukan karena memang suasana ini harus ada. Kalau suasana ini, bapak/ibu tidak merasakan itu, sudah. Artinya tindakan-tindakan yang extra ordinary keras akan saya lakukan." Â ..."Asal untuk rakyat, asal untuk negara. Saya pertaruhkan reputasi politik saya. Sekali lagi tolong ini betul-betul dirasakan kita semuanya. Jangan sampai ada hal yang justru mengganggu."
Hayo kita, tunggu. Reshuffle kali ini banyak yang berpendapat pasti terjadi. Tinggal siapa yang mendapatkan gerbong itu. Ada sejumlah nama yang tersiar dimedia. Banyak yang meramal dua menteri itu bakal di isi oleh kader partai. Ada juga  yang berpendapat dari kalangan teknokratatau praktisi.
Nama  santiaga Uno, Fadli zon ada disebut. Ibu Risma yang walikota Surabaya  dan Wahyu Sakti Trenggono Wakil Menteri Pertahanan juga disebut. Di samping itu menteri-menteri yang anggap prestasinya kurang memuaskan juga beredar untuk diganti.
Seperti Menteri Kesehatan, Menteri Perdagangan dan Menteri Agama menjadi buah bibir masyarakat. Terawan Agus Putranto, Fachrul Razi perlu diganti. Kinarjanya  belum memuaskan.
Ya sudah kita tunggu saja. Ini hak Prerogatif Presiden. Begitu sistem yang dianut di Indonesia dengan sistem Presientialnya.
Kereta melaju dengan kecepatan tinggi, kemudian pelan. Tut... Tut... Tut..., bunyi suara kereta api ke mana hendak  turun?  Ke Bandung? Bukan, ke Yogyakarta!
Semoga tulisan ini hadir karena memang harus hadir!