Dijenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun perkuliahan tentu istilah presentasi sudah menjadi konsumsi di kelas, apalagi kurikulum di Indonesia yang menuntut kita untuk berdiskusi tentang suatu materi pelajaran lalu dipresentasikan. Saling bantah-bantahan argumen biasanya sering terjadi antara kelompok penyaji dengan audiens, yang tentunya membuat presentasi jadi lebih seru.
Meskipun begitu, mungkin beberapa dari kita hal tersebut menjadi beban tersendiri. Apalagi kita yang notabenenya belum terlalu pede dan belum menguasai public speaking. Faktor tersebut tentu berpengaruh bagi kita ketika sedang presentasi, ditambah muncul berbagai rasa khawatir dan takut salah dalam menjawab pertanyaan dari audiens.
Tenang, beberapa tips di bawah bisa teman-teman coba terapkan. Namun jangan berharap hasil yang instan, karena semuanya butuh proses. Hal itu tergantung konsistensi dan konsekuen teman-teman dalam menerapkannya.
1. Memahami materi yang dipresentasikan
Dalam diskusi kelompok, biasanya setiap orang punya job materi yang perlu ia pahami. Dengan begitu, pembagian tugasnya tidak terlalu sulit dalam presentasi nanti. Namun, jika kita menguasai keseluruhan materi yang akan dipresentasikan, maka kita akan leluasa menjawab berbagai pertanyaan teman yang diajukan.Â
Penguasaan terhadap materi akan menjadi dasar dalam menyampaikan berbagai argumentasi yang kita sampaikan, dengan begitu bukan hanya kompeten, tetapi juga akan menghadirkan diskusi yang asyik dalam presentasi nanti.
2. Buat kemungkinan pertanyaan yang mungkin akan teman kamu ajukan
Setelah kita mencoba memahami materi yang akan disampaikan, selanjutnya siapkan berbagai kemungkinan buruk yang akan terjadi. Kemungkinan buruk itu dalam artian pertanyaan yang kemungkinan teman kita ajukan dan memang cenderung sulit. Namun tenang, kemungkinan buruk itu bisa jadi kemungkinan baik jikalau kita sudah mempersiapkannya.Â
Makanya, kamu coba list pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan teman kamu ajukan saat presentasi nanti, supaya kamu tidak kaget dengan pertanyaan yang temanmu ajukan ke kelompok kamu.
3. Jangan perhatikan siapa yang bertanya, tetapi inti dari pertanyaannya
Hal ini kadang menjadi penyebab kita tidak percaya diri dalam presentasi. Di kelas biasanya ada beberapa orang yang selalu bertanya dan selalu membantah ulang setiap jawaban yang kita berikan.Â
Akibatnya kita malas dan bete saat orang itu bertanya ke kelompok kita. Hehe tenang, karena pada intinya yang menjadi fokus dalam presentasi itu adalah substansi pertanyaannya bukan tentang siapa yang bertanya. Meskipun ia bertele-tele dalam bertanya, tetap saja yang harus kita perhatikan adalah pertanyaannya.Â
Mau ia jago public speaking, pandai merangkai kata, memengaruhi, dan lain-lain, kita jangan sampai terlena dengan itu semua. Dengan berfokus pada substansi pertanyaan, itu dapat menstabilkan tingkat kepercayaan diri kamu saat menjawab pertanyaan temanmu nanti.
4. Sebelum menjawab, baca ulang pertanyaan agar kamu tidak lupa poinnya
Yang membuat kita tidak percaya diri selanjutnya adalah ketika kita lupa dengan poin jawaban yang sudah kita siapkan matang-matang. Makanya, selain kamu menyiapkan jawaban kamu entah itu dengan diingat dalam otak atau kamu tulis, sebisa mungkin kamu coba ulang pertanyaan teman kamu.Â
Dengan begitu setidaknya ada titik tumpu agar kamu tetap berfokus pada poin jawaban yang sudah kamu siapkan tadi. Pertanyaan yang kamu baca ulang akan menjadi fokus perhatian ketika mungkin beberapa temanmu menyangkal argumentasimu. Dengan begitu kamu bisa menguraikan ulang, mengeksplor, dan menegaskan jawaban yang sudah kamu siapkan sebelumnya.
5. Jangan khawatir dan takut salah dalam menjawab
Kekhawatiran dan rasa takut memang akan muncul saat kita hendak presentasi, apalagi saat hendak menjawab pertanyaan. Namun sebenarnya yang membuat takut itu bukan orang lain, tetapi diri kita sendiri yang kurang berani mengekspresikan argumentasinya.Â
Padahal bisa jadi argumen atau jawaban yang kita siapkan untuk menjawab pertanyaan teman kita adalah jawaban yang tepat. Namun karena khawatir dan takut salah, argumentasi itu gagal keluar dalam ruang diskusi saat presentasi. Untuk menjadi biasa, terkadang kita perlu memaksakan beberapa hal agar terbiasa.Â
Apalagi yang kita paksakan adalah hal yang baik bagi hidup kita. Maka secara perlahan coba beranikan dirimu dalam menyampaikan argumentasimu tanpa perlu merasa khawatir atau takut salah karena sejatinya kita sebagai manusia tidak akan selalu benar.
6. Jika jawaban kamu tidak memuaskan, jangan minder karena kita dalam proses belajar
Saat kamu sudah berani menyampaikan argumen dalam presentasi maka jangan terus menerus memikirkan hasilnya adalah benar atau salah, karena yang terpenting adalah kita berhasil melawan rasa takut dan berani menjawab hal-hal yang teman kita tanyakan.Â
Jikalau jawabanmu benar, maka itu adalah suatu pencapaian baik agar kamu percaya diri. Namun jika jawabanmu salah atau kurang tepat maka tak perlu minder, karena itu merupakan sebuah proses kita dalam belajar.Â
Belajar tidak melulu selalu instan dan tepat, beberapa hal mungkin perlu salah agar kita senantiasa belahar dari kesalahan. Dengan kita belajar dari kesalahan, kita bisa mawas diri dan mengekplore banyak hal yang tadinya tidak kita tahu menjadi tahu, yang tadinya salah menjadi benar, dan yang tadinya lupa menjadi ingat.
Sebagai seorang pelajar maupun mahasiswa, menempuh pendidikan bukanlah suatu hal yang kita tempuh tanpa rintangan. Selalu ada hikmah yang bisa kita ambil dan kita jadikan pelajaran bagi hidup kita. Jika kita ingin berkembang, maka kita perlu mencoba dan dan melawan hal yang kita takuti.Â
Saat kamu sulit untuk percaya diri, maka coba lawan berbagai kekhawatiran dan rasa takut pada dirimu. Apapun hasilnya, setidaknya kamu mendapatkan pengalaman dari hal yang coba kamu tuntaskan. Tetap semangat dalam belajar dan buat dirimu mendapatkan effort lebih dari apa yang sedang atau sudah kamu pahami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H