Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

“Krampus”, Teror di Tengah Natal yang Tidak Lagi Sakral

25 Desember 2020   16:41 Diperbarui: 27 Desember 2020   19:57 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Universal Pictures via geekgirlauthority.com

Setibanya mereka di rumah keluarga Max dan setibanya waktu makan malam bersama, salah satu anak Howard, Stevie, mengambil buku curahan hati Max yang menceritakan anggapannya terhadap Natal yang perlahan sudah kehilangan makna.

Sumber: Universal Pictures via https://www.nzfilm.co.nz/media-collections/krampus-behind-scenes
Sumber: Universal Pictures via https://www.nzfilm.co.nz/media-collections/krampus-behind-scenes
Di atas meja makan, Stevie membaca kalimat-kalimat yang dituliskan oleh Max dengan cukup kencang sehingga membuat Max kesal dan bertengkar dengan sepupunya itu.

Makan malam berakhir untuk Max. Ia masuk ke dalam kamar dan menuliskan permohonan pada secarik kertas yang ia tujukan untuk Sinterklas.

Max memasukkan suratnya ke dalam amplop, tetapi tidak berselang lama ia berubah pikiran dan merobek-robek surat itu.

Robekan surat ia hamburkan lewat jendela. Namun, seolah melawan gravitasi, robekan-robekan tersebut malah melayang dan terbang ke atas, kemudian hilang ditelan langit.

Salju tiba-tiba turun dengan lebat. Cuaca mendadak berubah. Langit gelap. Listrik di kota serentak padam. Suasana tampak mencekam.

Di keesokan harinya, keadaan masih belum berubah. Orang-orang di rumah keluarga Max mulai panik. Natal akan tiba tanpa cahaya. Beth ingin memastikan apakah hal yang sama juga terjadi di rumah pacarnya. Ia hendak pergi ke sana seorang diri. Meski sempat dilarang oleh orangtuanya, ia akhirnya mendapatkan izin dengan perjanjian ia akan kembali dalam satu jam.

Dalam perjalanan ke rumah pacarnya, Beth merasa bahwa hal janggal sedang terjadi. Hari tiba-tiba berubah menjadi malam. Kota sangat sepi. Tidak terlihat adanya aktivitas ataupun suara-suara yang terdengar.

Sumber: Universal Pictures via tvguide.com
Sumber: Universal Pictures via tvguide.com
Di kejauhan, di atas genteng salah satu rumah di pinggir jalan, ia melihat sesosok besar aneh bertanduk yang sedang memantaunya. Beth berusaha kabur darinya, tetapi makhluk itu mengikutinya sangat cepat dengan melompat dari atap ke atap.

Beth menemukan sebuah mobil yang terparkir dan memutuskan untuk bersembunyi di bawah kolongnya.

Makhluk itu masih mencarinya. Saat makhluk tersebut tiba di sekitar mobil, Beth melihat kakinya yang tampak seperti kaki rusa. Beth berusaha untuk tidak berteriak. Namun, ketika ia melihat sekeliling, ia menemukan kotak aneh. Dari dalam kotak tersebut keluar mainan hidup yang berusaha merenggutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun