Two Lovers mampu menempatkan simpati dan antipati penonton secara berimbang terhadap tokoh Leonard yang disia-siakan namun juga menyia-nyiakan. Lebih lanjut, film ini menyampaikan keadaan batin yang gamang, keinginan tidak terwujud dan penyesalan-penyesalan yang terasa sangat dekat dengan emosi penonton.
Keutuhan jalan cerita dari film ini sejatinya tidak terlalu sulit untuk ditebak, namun karakterisasi yang dibawakan oleh Joaquin Phoenix mampu menghanyutkan perasaan penonton untuk masuk ke dalam posisi Leonard lebih dalam demi mencari konklusi yang logis di balik guncangan di momen-momen klimaks.
Trio Joaquin Phoenix, Gwyneth Paltrow dan Vinessa Shaw memainkan tiga tokoh sentral Two Lovers dengan sangat solid. Meski studi karakter di film ini memang lebih mengarah kepada tokoh yang diperankan Joaquin dan Gwyneth, namun secara implisit kita juga bisa mendapatkan gambaran terkait karakter Sandra yang diperankan Vinessa sebagai wanita yang sopan, sabar dan baik.
Penyelesaian konflik dari cerita Two Lovers mungkin kurang menggigit bagi sebagian orang. Meski begitu, pilihan-pilihan tersebut sejatinya adalah yang terbaik bagi setiap tokohnya. Terlebih untuk membuat penonton menimbang dan merenung tentang mana yang lebih baik antara mencintai dan dicintai, serta memaknai arti cinta yang kita beri dan yang kita dapat dari orang lain, dan juga bagaimana manusia tidak pernah pandai dalam memilih, kecuali memang apa yang telah digariskan Tuhan. Manusia akan selalu menginginkan yang sempurna, namun Tuhan selalu tahu yang terbaik.
Di situs IMDb, film ini mendapatkan nilai 7/10. Secara pribadi, saya memberi nilai film ini 8/10.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H