Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Arbani, Kamu Tidak Pernah Benar-benar Sendiri

17 Februari 2020   16:19 Diperbarui: 23 Februari 2020   01:02 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
doi lagi nyobain baju nih (dokpri)

Hanya saja saya meminta salah seorang keluarga jauhnya untuk mengalokasikan uang tersebut sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Orang yang saya tunjuk tersebut adalah seorang ibu rumah tangga bernama Siti Aisyah. Dari dialah Arbani biasanya mendapat pertolongan berupa bantuan uang untuk mengisi token listrik serta lauk untuk disandingkan dengan nasi.

Serah terima uang (dokpri)
Serah terima uang (dokpri)
Namun sebagai simbolisasi serah terima, saya tetap membiarkan Arbani untuk menyentuh nominal uang 750.000 tersebut. Hehe

Acara serah terima ini berlangsung di rumah Siti Aisyah dan disaksikan langsung oleh keluarga dekatnya yang juga sering memberi perhatian kepada Arbani. Mereka mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Mbak Widi.

doi lagi nyobain baju nih (dokpri)
doi lagi nyobain baju nih (dokpri)

"Semoga, siapa pun kamu, di mana pun kamu tinggal, Tuhan memberkatimu, memberikanmu  kesehatan dan umur yang panjang, serta rezeki yang berlimpah. Peduli tanpa saling kenal adalah hal yang sulit. Ternyata dunia masih memiliki orang yang baik."

Begitulah kira-kira ucapan yang dihaturkan oleh Masnun (ibunda dari Siti Aisyah)-yang tentunya sudah saya terjemahkan dari bahasa daerah- setelah saya jelaskan bahwa orang yang memberi Arbani rezeki itu tinggal di Amerika.

Saya secara pribadi juga ingin mengatakan hal yang sama kepada Mbak Widi, yang dengan ketulusan hatinya telah berhasil menyentuh hati orang-orang melalui event menulisnya untuk memanusiakan manusia, serta memberikan saya kepercayaan untuk berbagi kebaikan melalui tulisan saya, yang seringnya hanya berakhir sebagai puisi picisan.

Kubisikan namamu di udara,
juga ungkapan terima kasih
dari orang-orang jauh
yang ingin mengenalmu,
bertemu denganmu

Salam paling hangat
dari tanah paling hijau
di Indonesia
untukmu yang membuka mata
orang-orang
bahwa mereka tidak pernah
sendirian

Martapura, Kalimantan Selatan, Indonesia, 17 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun