Mohon tunggu...
Alkhan
Alkhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis pemula yang mencoba lebih baik

Dengan menulis, wawasan bertambah luas. Dengan membaca, yang sudah luas semakin bertambah luas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kerukunan yang Diidamkan

29 Januari 2023   20:56 Diperbarui: 2 September 2024   18:20 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluarga merupakan hal terpenting bagi seseorang. Namun tidak semua orang memiliki kebahagiaan di tengah-tengah keluarganya. Masalah yng sering terjadi yaitu antara seorang anak dengan orang tuanya. Seperti yang tengah dialami Adnan saat ini.Adnan mengira Ia mendapatkan kebahagiaan seperti anak-anak dalam keluarga pada umumnya. Namun peristiwa yang sering Ia alami seolah mengatakan bahwa Adnan berbeda dengan anak yang lain. Terutama kejadian yang ia alami ada malam itu. Kejadiannya masih sangat membekas di hatinya.

"Kamu tau apa?! lebih baik diam!" bentak ibu Adnan.

Betapa terkejutnya Adnan ketika mendengar Ibunya berbicara dengan keras. Ia tak menduga keadaan seperti ini akan terus dialami. Sampai kapan Ia akan mendengar keributan di rumah ini.

"Kenapa? Apa di rumah ini udah ga ada kenyamanan?" tanya Adnan.

"Yang didengar setiap hari cuma keributan terus menerus. Mau sampai kapan begini?" lanjut Adnan.

Adnan bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan meja makan yang disuguhi dengan keributan bukan hidangan makan malam. Ia pun masuk ke dalam kamar dan membanting pintunya dengan keras.

BRAAAKKK!!!

Suara pintu kamar Adnan terdengar sampai ke ruang makan di mana tempar Ayah dan Ibunya bertengkar. Kedua orang tuanya hanya terdiam mendengar suara pintu yang ditutup dengan keras. Mereka pun meninggalkan meja makan tanpa suara yang tadi sempat memanas karena keributan.

"Aku ga bisa berada di situasi ini terus menerus," ucap Adnan sambil memijat keningnya.

Adnan pun berpikir bagaimana caranya menjernihkan pikiran yang saat ini berantakan. Ia tidak bisa terus menerus berada dalam kondisi seperti ini. Pikirannya semakin kacau dan hatinya tidak tenang karena pertengkaran kedua orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun