Mohon tunggu...
Syahrul Kurniawan
Syahrul Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah

Penulis pemula dari jurusan sejarah Universitas Negeri Malang, tertarik pada apapun yang memang digemari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Arsip Nasional Republik Indonesia, Magang dengan Segala Keuntungannya

21 Desember 2022   20:32 Diperbarui: 21 Desember 2022   20:45 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berpindah ke kelompok kedua (akuisisi), mereka mendapat kegiatan untuk melakukan transkripsi arsip. Dalam kegiatan ini kelompok kedua mendapatkan arsip-arsip hasil wawancara lisan dan ditugaskan untuk menulis setiap kata bahkan suara yang terdengar. Hal ini menjadi sesuatu yang baru karena memang transkripsi wawancara lisan harus sesuai dengan apa yang didengar transkripter, tujuannya untuk menjaga keaslian transkripsi dan hasil wawancara.

Untuk menghindari kebosanan karena memang arsip wawancara lisan ini tidak sedikit, kelompok kedua juga mendapat variasi kegaiatan lain seperti pemberkasan arsip-arsip transkripsi wawancara lisan. Kegiatan minggu pertengahan ini memiliki banyak keuntungan seperti mengetahui sejarah narasumber wawancara, biasanya jika memang beruntung maka akan mendapat tokoh-tokoh ternama dalam sejarah.

Pada minggu-minggu ini juga, kelompok kedua berkesempatan untuk ikut dalam wawancara sejarah lisan. Saat itu tujuannya adalah ke Rumah Sakit dr. Sulianti Suroso, Jakarta yang merupakan rumah sakit pertama untuk perawatan corona virus disease (covid-19). Tujuan wawancaranya untuk mendapatkan informasi mengenai penanganan covid-19 di Indonesia (terutama Jakarta). Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang terbilang eksklusif karena memang untuk pewawancara harus memiliki kriteria khusus dan beruntungnya kelompok kedua mendapatkan kesempatan untuk mengamati proses wawancara juga ikut membantu secara teknis proses wawancara saat itu.

Minggu Akhir

Setelah kegiatan yang terbilang intens pada minggu pertengahan, masuk ke minggu-minggu akhir dengan kegiatan yang berbeda lagi. Setelah selesai dari unit restorasi, kelompok pertama dipindahkan ke unit reproduksi dan digitalisasi. Pada unit ini, kami mendapatkan banyak pengetahuan lagi, terutama mengenai alat-alat di unit reproduksi dan digitalisasi. Kami menyangka bahwa proses reproduksi dan digitalisasi arsip menggunakan alat-alat umum, seperti alat scan yang ada pada printer, tetapi prasangka itu terpatahkan saat kami masuk ke unit ini. 

Alat scan yang digunakan merupakan alat produksi Jerman dengan kisaran harga kurang lebih 2 milyar. Selain itu, alat reproduksi film dan foto juga tidak kalah canggihnya dengan teknologi terkini. Kami sempat kesulitan saat mengoperasikan alat-alat yang ada, tetapi dengan bimbingan pegawai di unit ini, kami mudah mengoperasikannya. Bahkan kami bisa langsung mengoperasikannya tanpa harus takut lagi, itu merupakan pengalaman yang paling menarik. Akhirnya kami mendapat tugas untuk mendigitalisasi arsip tekstual seperti schepenbank.

Setelah kelompok pertama bertugas di unit reproduksi dan digitalisasi, kami dipindahkan ke unit laboratorium yang merupakan unit terakhir kami saat magang di ANRI. Unit laboratorium sendiri ternyata banyak kaitannya dengan direktorat lain, contohya dengan direktorat akuisisi mengenai kelayakan arsip yang akan masuk ke ANRI. 

Pada minggu kami di unit laboratorium, kami mendapat banyak pengetahuan baru lagi dan kali ini lebih kearah ilmu fisika juga kimia. Alat-alat yang digunakan pada unit laboratorium ini juga tidak sembarangan, alat-alat yang memang ditujukan untuk uji arsip seperti alat uji sobek, alat uji autentikasi, dan timbangan analitik menjadi pemandangan umum. Kami diberikan uji coba masing-masing alat dan juga kegunaannya dalam pemeliharaan arsip.

Selanjutnya untuk kelompok kedua, pada minggu akhir mereka berhasil mentranskrip hasil wawancara lisan sebanyak kurang lebih ratusan nomor. Kegiatan ini bisa disimpulkan merupakan kegiatan pokok dalam direktorat akuisisi. Menariknya lagi di diretorat akuisisi ini juga menjalankan kegiatan lain seperti digitalisasi arsip; kebanyakan merupakan arsip foto bersejarah yang tersimpan di ANRI; penomoran definitif arsip sebagai penanda agar tidak tertukar dan berantakan. Kegiatan ini menjadi kegiatan utama juga disamping transkripsi wawancara lisan dan memang dengan kegiatan yang variatif ini keterampilan kelompok kedua juga bervariasi dan tentunya amat berguna.

Juga tidak meningggalkan namanya, yaitu kegiatan akuisisi arsip dari pihak-pihak luar, seperti catatan kenegaraan, arsip Bank BCA, atau arsip-arsip lainnya. Kegaiatan akuisisi ini dilakukan dengan cara mendatangi yang bersangkutan atau sebaliknya. Dalam kegaiatan ini juga, terdapat prosesi tertentu agar arsip yang diserahkan bisa diterima dengan baik di ANRI. Keuntungan kelompok kedua adalah selalu bisa mengamati prosesinya, sehingga mereka tau alur-alur yang ada di ANRI dalam penerimaan arsip-arsip penting.

Itulah kegiatan magang kami di lembaga ternama nasional yaitu ANRI. Lembaga yang menurut kami merupakan cermin untuk menjadi seorang arsiparis yang baik dan profesional. Selain itu, ANRI juga menyediakan sumber-sumber arsip yang memang dibutuhkan banyak orang, apalagi mahasiswa sejarah seperti kami. Juga tidak diragukan lagi ANRI merupakan salah satu lembaga kenegaraan yang menjadi kiblat lembaga arsip-arsip daerah dikelola, hal ini tercermin dari seringya ANRI menerima kunjungan dari berbagai lapisan, mulai dari siswa SMA, mahasiswa, lembaga-lembaga arsip daerah, dan kedutaan besar dari berbagai negara.

Hal ini menjadikan kegiatan magang kami di ANRI tidak terlupakan dan menjadi sebuah pengalaman penting. Kegiatan magang selama kurang lebih 5 bulan ini kami rasa tidak sia-sia sama sekali apalagi dengan kesempatan kami dapat magang di lembaga arsip terbesar nasional. Tentunya kegiatan magang kami kali ini akan sangat berpengaruh pada keberlanjutan karir kami setelah keluar dari bangku perguruan tinggi dan melanjutkan ke jenjang karir yang lebih profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun