Mohon tunggu...
Syahrul Kurniawan
Syahrul Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah

Penulis pemula dari jurusan sejarah Universitas Negeri Malang, tertarik pada apapun yang memang digemari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Arsip Nasional Republik Indonesia, Magang dengan Segala Keuntungannya

21 Desember 2022   20:32 Diperbarui: 21 Desember 2022   20:45 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam rangka menyelesaikan program terbaru dalam lingkup perguruan tinggi yaitu MBKM, pada bulan Agustus 2022 kami berangkat ke Jakarta untuk magang disalah satu lembaga negara yaitu Arsip Nasional Republik Indonesia atau biasa disebut ANRI. Kami menghabiskan waktu selama kurang lebih 5 bulan di Jakarta. Dalam kegiatan kali ini kelompok kami terdiri dari 5 orang: Alfath, Ananta, Annisa, Fandy, dan Syahrul (penulis) dengan pembimbing kami Dr. Daya Negri Wijaya, M.A. Kami masuk dalam jurusan yang sama yaitu Jurusan Sejarah di Universitas Negeri Malang.

Dalam kegiatan kali ini, kami mengawalinya dengan berangkat ke Jakarta dahulu. Dimulai dari 3 orang (Ananta, Alfath, dan Penulis) berangkat dari Malang pada tanggal 23 Agustus 2022. Kemudian Annisa berangkat dari Kebumen pada 23 Agustus 2022. Untuk Fandy sendiri tidak perlu terburu-buru karena dia anak asli Jakarta. Akhirnya setelah kami semua sampai di Jakarta, kami mempersiapkan diri untuk memulai magang pada tanggal 25 Agustus 2022.

Minggu Awal

Minggu pertama diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bisa disebut sebagai masa orientasi. Pertama kami masuk, kami langsung bertemu dengan petugas Humas ANRI yang bertugas menjadi penghubung kami dengan unit-unit kerja di ANRI. Sebelum masuk, kami diminta untuk membuat proposal sederhana mengenai keinginan untuk penempatan unit kerja, karena masing-masing direktorat (akuisisi, pengolahan, preservasi, pelayanan) hanya meminta maksimal 4 orang magang. Jadinya, kami memecah kelompok mejadi 2 dengan susunan 1 kelompok diisi 3 dan 2 orang. Kelompok pertama (Ananta, Fandy, Penulis) memilih direktorat preservasi. Kelompok kedua (Alfath dan Annisa) memilih direktorat akuisisi.

Kelompok pertama langsung diperkenalkan dengan direktorat preservasi dengan kegiatan awal menemui direktur bagian preservasi. Dalam sesi kali ini masing-masing anggota ditanya mengenai  tujuan magang, jawaban masing-masing beragam sesuai dengan kebutuhan tapi intinya masih seputaran MBKM dan juga skripsi. Setelah itu kami (kelompok pertama) diperkenalkan unit-unit yang dibawahi oleh preservasi, diantaranya ada unit penyimpanan, restorasi, reproduksi, dan laboratotium.

Minggu ini kelompok pertama disarankan masuk ke unit penyimpanan dahulu di gedung D dan untuk pertama kalinya kami mengenal pekerjaan seorang asiparis. Kami disambut dengan sangat baik dan juga pegawai penyimpanan sangat friendly dalam menyambut kami. 

Dalam unit ini pertama kali kami dikenalkan mengenai arsip-arsip apa saja yang disimpan di depo ANRI. Golongan lantai awal (lantai 2-3) diisi dengan arsip-arsip sekitaran VOC. Golongan lantai tengah (lantai 4-6) diisi dengan arsip Indonesia seperti berita Antara, sekretariat negara, dan beberapa arsip lain. Lantai atas (6-8) diisi arsip masa Belanda seperti besluit, grote bundle, dan beberapa arsip Belanda lainnya. Untuk lantai 1 sendiri ditempati oleh unit kerja lain yaitu restorasi.

Beralih ke kelompok kedua (Alfath dan Annisa) yang memilih direktorat akuisisi, minggu awal mereka juga diisi dengan perkenalan pada direktorat dan unit kerja mereka. Namun disini ada perbedaan mendasar, yaitu unit kerja mereka hanya 1 tetapi dibagi per kelompok dengan tugas akuisisi berbeda. Dalam direktorat akuisisi ini mereke disambut dengan sangat baik dengan pegawai yang juga friendly seperti direktorat preservasi. Minggu awal mereka juga diisi dengan perkenalan pada alat-alat penunjang kegiatan akuisisi.

Minggu Pertengahan

Masing-masing direktorat memiliki ciri khas sendiri dalam kegiatannya sesuai dengan Perka ANRI nomor 6 tahun 2022, direktorat akuisisi berfokus pada penyerahan, penerimaan, pemusnahan, dan penyelamatan arsip. Juga direktorat preservasi memiliki fokus pada penyimpanan dan perlindungan, restorasi, reproduksi digitalisasi, pengujian laboratorium, penyelamatan arsip, dan juga uji autentisitas arsip. Tetapi yang perlu digarisa bawahi adalah masing-masing deputi dan direktorat saling berkaitan untuk membantu satu sama lain agar tercipta alur kerja yang selaras.

Pada minggu pertengahan, kami (kelompok pertama dan kedua) sudah memiliki kegiatan spesifik sesuai dengan tugas yang telah disebutkan diatas. Kelompok pertama (preservasi) melakukan pendataan arsip besluit tahun 1912, 1913, 1914 juga membantu unit pelayanan untuk menganmbil arsip pesanan pengunjung. Kami ditugaskan dalam unit ini sekitar kurang lebih 1 bulan sebagai bentuk pengenalan terhadap kegiatan arsiparis ANRI. Selama di unit ini kami mendapat banyak pengalaman apalagi mengenai arsip-arsip yang selama ini belum pernah kami lihat apalagi dipegang. 

Keuntungan kami saat berada di unit ini adalah kami bisa membaca berbagai macam arsip dengan catatan tidak boleh disebarluaskan karena memang bersifat rahasia. Juga sejak minggu awal kami telah diberikan ijin pergi ke ruang baca ANRI untuk melengkapi sumber skripsi yang kami kerjakan.

Setelah kami selesai dari unit penyimpanan, kami dipindahkan ke unit restorasi. Waktu kami tidak terlalu banyak di unit ini, hanya sekitar 3 minggu. Dalam unit restorasi, kelompok pertama mendapatkan banyak sekali keterampilan mengenai restorasi arsip. Keterampilan ini meliputi rewashing, recleaning, dan laminasi arsip (terutama arsip yang rusak). Dalam unit ini pun kami mendapat banyak insight baru untuk bekal pengetahuan kami sekaligus menambah keterampilan kami dalam restorasi arsip. Restorasi arsip sendiri membutuhkan keuletan dan kesabaran dalam melaksanakan setiap langkahnya. Hal ini terbukti saat kami melakukan restorasi arsip-arsip seperti arsip foto, peta, tekstual, video, dan film.

Berpindah ke kelompok kedua (akuisisi), mereka mendapat kegiatan untuk melakukan transkripsi arsip. Dalam kegiatan ini kelompok kedua mendapatkan arsip-arsip hasil wawancara lisan dan ditugaskan untuk menulis setiap kata bahkan suara yang terdengar. Hal ini menjadi sesuatu yang baru karena memang transkripsi wawancara lisan harus sesuai dengan apa yang didengar transkripter, tujuannya untuk menjaga keaslian transkripsi dan hasil wawancara.

Untuk menghindari kebosanan karena memang arsip wawancara lisan ini tidak sedikit, kelompok kedua juga mendapat variasi kegaiatan lain seperti pemberkasan arsip-arsip transkripsi wawancara lisan. Kegiatan minggu pertengahan ini memiliki banyak keuntungan seperti mengetahui sejarah narasumber wawancara, biasanya jika memang beruntung maka akan mendapat tokoh-tokoh ternama dalam sejarah.

Pada minggu-minggu ini juga, kelompok kedua berkesempatan untuk ikut dalam wawancara sejarah lisan. Saat itu tujuannya adalah ke Rumah Sakit dr. Sulianti Suroso, Jakarta yang merupakan rumah sakit pertama untuk perawatan corona virus disease (covid-19). Tujuan wawancaranya untuk mendapatkan informasi mengenai penanganan covid-19 di Indonesia (terutama Jakarta). Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang terbilang eksklusif karena memang untuk pewawancara harus memiliki kriteria khusus dan beruntungnya kelompok kedua mendapatkan kesempatan untuk mengamati proses wawancara juga ikut membantu secara teknis proses wawancara saat itu.

Minggu Akhir

Setelah kegiatan yang terbilang intens pada minggu pertengahan, masuk ke minggu-minggu akhir dengan kegiatan yang berbeda lagi. Setelah selesai dari unit restorasi, kelompok pertama dipindahkan ke unit reproduksi dan digitalisasi. Pada unit ini, kami mendapatkan banyak pengetahuan lagi, terutama mengenai alat-alat di unit reproduksi dan digitalisasi. Kami menyangka bahwa proses reproduksi dan digitalisasi arsip menggunakan alat-alat umum, seperti alat scan yang ada pada printer, tetapi prasangka itu terpatahkan saat kami masuk ke unit ini. 

Alat scan yang digunakan merupakan alat produksi Jerman dengan kisaran harga kurang lebih 2 milyar. Selain itu, alat reproduksi film dan foto juga tidak kalah canggihnya dengan teknologi terkini. Kami sempat kesulitan saat mengoperasikan alat-alat yang ada, tetapi dengan bimbingan pegawai di unit ini, kami mudah mengoperasikannya. Bahkan kami bisa langsung mengoperasikannya tanpa harus takut lagi, itu merupakan pengalaman yang paling menarik. Akhirnya kami mendapat tugas untuk mendigitalisasi arsip tekstual seperti schepenbank.

Setelah kelompok pertama bertugas di unit reproduksi dan digitalisasi, kami dipindahkan ke unit laboratorium yang merupakan unit terakhir kami saat magang di ANRI. Unit laboratorium sendiri ternyata banyak kaitannya dengan direktorat lain, contohya dengan direktorat akuisisi mengenai kelayakan arsip yang akan masuk ke ANRI. 

Pada minggu kami di unit laboratorium, kami mendapat banyak pengetahuan baru lagi dan kali ini lebih kearah ilmu fisika juga kimia. Alat-alat yang digunakan pada unit laboratorium ini juga tidak sembarangan, alat-alat yang memang ditujukan untuk uji arsip seperti alat uji sobek, alat uji autentikasi, dan timbangan analitik menjadi pemandangan umum. Kami diberikan uji coba masing-masing alat dan juga kegunaannya dalam pemeliharaan arsip.

Selanjutnya untuk kelompok kedua, pada minggu akhir mereka berhasil mentranskrip hasil wawancara lisan sebanyak kurang lebih ratusan nomor. Kegiatan ini bisa disimpulkan merupakan kegiatan pokok dalam direktorat akuisisi. Menariknya lagi di diretorat akuisisi ini juga menjalankan kegiatan lain seperti digitalisasi arsip; kebanyakan merupakan arsip foto bersejarah yang tersimpan di ANRI; penomoran definitif arsip sebagai penanda agar tidak tertukar dan berantakan. Kegiatan ini menjadi kegiatan utama juga disamping transkripsi wawancara lisan dan memang dengan kegiatan yang variatif ini keterampilan kelompok kedua juga bervariasi dan tentunya amat berguna.

Juga tidak meningggalkan namanya, yaitu kegiatan akuisisi arsip dari pihak-pihak luar, seperti catatan kenegaraan, arsip Bank BCA, atau arsip-arsip lainnya. Kegaiatan akuisisi ini dilakukan dengan cara mendatangi yang bersangkutan atau sebaliknya. Dalam kegaiatan ini juga, terdapat prosesi tertentu agar arsip yang diserahkan bisa diterima dengan baik di ANRI. Keuntungan kelompok kedua adalah selalu bisa mengamati prosesinya, sehingga mereka tau alur-alur yang ada di ANRI dalam penerimaan arsip-arsip penting.

Itulah kegiatan magang kami di lembaga ternama nasional yaitu ANRI. Lembaga yang menurut kami merupakan cermin untuk menjadi seorang arsiparis yang baik dan profesional. Selain itu, ANRI juga menyediakan sumber-sumber arsip yang memang dibutuhkan banyak orang, apalagi mahasiswa sejarah seperti kami. Juga tidak diragukan lagi ANRI merupakan salah satu lembaga kenegaraan yang menjadi kiblat lembaga arsip-arsip daerah dikelola, hal ini tercermin dari seringya ANRI menerima kunjungan dari berbagai lapisan, mulai dari siswa SMA, mahasiswa, lembaga-lembaga arsip daerah, dan kedutaan besar dari berbagai negara.

Hal ini menjadikan kegiatan magang kami di ANRI tidak terlupakan dan menjadi sebuah pengalaman penting. Kegiatan magang selama kurang lebih 5 bulan ini kami rasa tidak sia-sia sama sekali apalagi dengan kesempatan kami dapat magang di lembaga arsip terbesar nasional. Tentunya kegiatan magang kami kali ini akan sangat berpengaruh pada keberlanjutan karir kami setelah keluar dari bangku perguruan tinggi dan melanjutkan ke jenjang karir yang lebih profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun