Mohon tunggu...
Rohmat Syahru Romadlon
Rohmat Syahru Romadlon Mohon Tunggu... Teknisi - Blogger, Traveler, Farmer

Saya lima tahun tinggal di Mesir dan Sudan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Caraku Menjaga Kebugaran Ketika Tinggal di Afrika

18 Juni 2020   22:01 Diperbarui: 18 Juni 2020   21:51 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbelanja di Sena Hypermarket, Khartoum 

Perkenalkan nama saya Rohmat. Saya seorang buruh migran yang saat ini bekerja di negara Sudan. Bagi yang belum tahu, Sudan berada di benua Afrika. Ibukotanya adalah Khartoum.

Saya memiliki hobi menulis, khususnya menulis di media blog. Selain menulis di Kompasiana, saya juga menulis di blog pribadi saya di www.redhatblog.com. Teman-teman bisa baca tulisan saya yang lain di sana.

Kompasiana adalah media saya untuk menulis sekaligus membangun relasi dengan sesama penulis. Kebetulan saya membuka tautan event.kompasiana.com dan saya melihat ada lomba menulis blog KetapelsXTokoSepatuJaya. Lomba ini adalah kerja sama antara Lomba Ketapels dan Toko Sepatu Jaya. 

Dan kali ini saya ingin berbagi cerita tentang kehidupan sehari-hari selama berada di Sudan terutama di saat pandemi ini. 

Kondisi Kota Khartoum saat ini

Saat ini pemerintah kota Khartoum sedang memberlakukan lockdown. Kondisi ini diberlakukan sejak 18 April 2020 hingga 17 Juni 2020. Pemerintah Sudan berencana membuka kembali lockdown pada tanggal 18 Juni 2020. Aktivitas ekonomi pun rencananya dibuka secara bertahap setelah tanggal 18 Juni 2020.

Warga masyarakat diperbolehkan untuk keluar rumah dan berbelanja kebutuhan sehari-hari mulai pukul 06.00 pagi hingga pukul 03.00 sore. Setelah itu, toko-toko makanan harus tutup.

Bagi mereka yang bekerja dan mengharuskan hadir di tempat seperti karyawan perusahaan listrik, perusahaan telekomunikasi, perusahaan air,  dan perusahaan makanan, maka perusahaan menyediakan sebuah surat ijin keluar yang dicap oleh otoritas setempat. Berbekal surat ijin ini pula, saya tetap bisa berangkat bekerja dan pulang sebelum petang.

Kondisi jalanan kota Khartoum yang lengang karena pemberlakuan lockdown. Sumber foto: Pribadi
Kondisi jalanan kota Khartoum yang lengang karena pemberlakuan lockdown. Sumber foto: Pribadi

Olahraga ringan di rumah

Kondisi Khartoum yang panas membuat badan cepat lelah. Meskipun sudah tidur selama 7-8 jam, badan biasanya masih lelah karena cuaca yang panas di malam hari. Mau tidur pakai kipas angin badan malah jadi masuk angin kurang enak di pagi harinya. Solusinya adalah dengan olahraga ringan di pagi hari selepas bangun tidur. 

Adapun olahraga yang saya lakukan adalah peregangan. Peregangan mulai dari leher, tangan, pinggang dan kaki. Dengan metode olahraga ini, badan jadi lebih terasa ringan dan tidak terasa lelah lagi.

Lari pagi di depan rumah

Di depan apartemen yang saya tempati ini terdapat sebuah tanah lapang. Selama 1 minggu sekali saya berlari berkeliling lapangan untuk menjaga kebugaran tubuh.

Perlu diketahui bahwa kondisi tanah di Sudan adalah berpasir dan berbatu kecil. Ketika berlari kita harus memakai sepatu yang aman untuk melindungi kaki kita dari cedera. Selain itu ada juga kucing dan anjing yang berkeliaran, sepatu membantu kita supaya tidak menginjak kotoran yang dibuang dari hewan tersebut.

Untuk sepatu lari, saya sarankan untuk memakai produk dari Toko Sepatu Jaya. Bagi yang belum tahu tentang Toko Sepatu Jaya, bisa buka tautan instagram pada akun @tokosepatujaya.id. Ada juga akun katalog khusus pada tautan @katalogjaya.id untuk melihat sepatu apa saja yang saat ini sedang tersedia.

Di tengah situasi pandemi seperti ini, Toko Sepatu Jaya melayani penjualan secara daring. Sangat praktis untuk dilakukan kapanpun dan dari manapun. 

Saya yang berada di Sudan pun bisa memesan sepatu ini. Namun kendalanya ada di pengiriman. Jasa pengiriman barang ke Sudan masih susah. Paling titip dan beli bagasi ke mahasiswa yang pulang kampung.

Lapangan depan rumah yang bisa dipakai untuk berolahraga. Sumber foto: Pribadi
Lapangan depan rumah yang bisa dipakai untuk berolahraga. Sumber foto: Pribadi

Berbelanja sayur dan buah

Hari Jumat adalah hari khusus untuk berbelanja bahan makanan. 

Kenapa hari Jumat? Karena Hari Jumat adalah hari libur resmi di Sudan. Hari kerja saya dimulai dari hari Sabtu hingga hari Kamis. Pada beberapa kantor tertentu, liburnya Jumat-Sabtu.

Ada beberapa lokasi yang jadi favorit saya untuk berbelanja. Diantaranya yaitu Sena Mall Khartoum, Sena Supermarket Afra, Al Anfal Mashtal, dan pasar tradisional Souq Ebed Khatim. 

Metode belanja yang saya lakukan adalah menghindari kerumunan. Kalau supermarket atau pasarnya ramai, mending saya cari lokasi lain. Saya juga selalu memakai masker dan topi ketika berbelanja untuk menghindari kontaminasi dari virus yang sedang beredar di luar sana.

Sayur dan buah adalah menu wajib. Setiap hari selalu tersedia buah seperti semangka, pisang, apel, tomat, dan sebagainya. Untuk sayuran seperti terong, wortel, kubis, sawi, dan sebagainya tidak pernah kosong di kulkas. 

Berbelanja di Sena Hypermarket, Khartoum 
Berbelanja di Sena Hypermarket, Khartoum 

Memasak makanan sendiri

Kondisi lockdown mau tidak mau memaksa kami untuk selalu masak makanan sendiri di rumah. Hal ini memberikan keuntungan tersendiri bagi kami karena jadi lebih hemat.

Memasak makanan sendiri juga memberikan kita keyakinan kalau makanan yang kita makan itu higienis dan bergizi. Kita bisa memilih sendiri makanan apa yang ingin kita makan lalu memasaknya.

Video call dengan keluarga di tanah air

Hari Jumat juga merupakan hari wajib untuk melakukan panggilan video call dengan keluarga di tanah air. Tidak bisa dipungkiri bahwa berkomunikasi dengan orang-orang yang kita cintai adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental. 

Kelelahan karena bekerja, stres karena belum bisa berjumpa dengan keluarga serta keterbatasan untuk mencari penghiburan diri, kadang membuat kita sedikit tertekan. Dan bercanda bersama keluarga adalah obatnya.

Bekerja seperti biasa dan jaga diri

Pabrik tempat saya bekerja tidak menerapkan work from home (WFH). Kehadiran kami di pabrik begitu diperlukan karena perusahaan tempat saya bekerja adalah perusahaan makanan. Sebagai bocoran, saya bekerja di perusahaan mie instan asal Indonesia yang kebetulan juga punya pabrik di Sudan.

Dalam bekerja, pabrik kami menerapkan protokol kesehatan. Di pintu masuk pabrik kami ada bilik desinfektan. Setiap karyawan yang baru masuk atau keluar dari pabrik akan disemprot di dalam bilik desinfeketan ini.

Semua karyawan juga diwajibkan memakai masker terutama untuk bagian produksi. Saya sendiri bekerja di bagian Logistik dan masker adalah menu wajib karena saya harus bertemu dengan banyak orang terutama sopir bagian pengiriman.

Saya usahakan selalu mencuci tangan dengan menggunakan hand sanitizer secara berkala. Setiap 2-3 jam sekali saya pergi ke kamar mandi dan mencuci tangan dengan sabun. Di meja kerja saya juga tersedia alkohol yang bisa kami pakai supaya tangan tetap higienis.

Minum air putih secara sebanyak minimal 2 liter sehari juga jadi andalan saya supaya badan tetap bugar. Saya sendiri selalu membawa air dalam botol ke pabrik. Haus atau tidak haus, saya tetap minum air tersebut. Saya memang jadi sering buang air kecil, tapi itu adalah pertanda kalau metabolisme kita sehat.

Mobilitas yang tinggi karena harus mondar-mandir dari gudang ke kantor staf yang cukup jauh, membuat telapak kaki saya sering pegal. Mungkin karena sepatu yang saya pakai kurang ergonomis ketika dipakai.

Setelah kepo ke @katalogjaya.id milik Toko Sepatu Jaya saya menemukan sepatu yang desainnya keren dan juga ergonomis untuk dipakai. Saya berencana untuk membeli sepatu ini dan saya pakai untuk bekerja supaya kaki saya tidak pegal lagi.

Katalog sepatu di JayaMall.id 
Katalog sepatu di JayaMall.id 

Menulis blog 

Menulis blog adalah hobi yang saya tekuni sejak bangku SMA. Menulis blog juga menjadi tempat saya mencurahkan unek-unek guna mengurangi stres pikiran. 

Lomba Ketapels ini juga jadi salah satu cara saya mengisi waktu luang setelah pulang kerja. Saya memang biasa menulis blog di malam hari. 

Itulah hal-hal yang saya lakukan di masa pandemi ini. Tetap bekerja dan berkarya sepenuh hati. Bersyukur saya tetap sehat dan berpenghasilan dimana banyak rekan di luar sana yang kesulitan mencari uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun