Tugas UTS dan UAS pun tak kalah unik. Beliau pernah memberikan tugas UAS semester 1 kepada kami untuk membuat film pendek dengan tema "anti korupsi".Â
Sama seperti tugas pesan untuk presiden, tugas ini juga diunggah ke media sosial YouTube, Instagram, dan Twitter dengan tag dan hastag yang telah ditentukan beliau. Tujuan tugas ini adalah agar tertanam jiwa anti korupsi pada pemuda-pemudi calon penerus bangsa.
toleransi dalam jiwa kami dan mengikis sifat ke-fanatik-an yang keterlaluan.
Untuk tugas UTS, Beliau menyuruh kami untuk wawancara lintas kepercayaan dan membuat tulisan dari hasil wawancara tersebut. Tujuan dari tugas ini adalah agar menumnuhkan sifatSelain tugas beliau juga memiliki pendekatan yang unik dengan mahasiwanya. Misalnya beliau pernah makan-makan di warung soto qonaah bersama mahasiwanya. Beliau juga makan dengan duduk dibawah dengan para mahasiswa.Â
Betapa sangat tinggi sifat sosial beliau sehingga jarak antara dosen dan mahasiswa yang seolah-olah tersekat, jika dengan beliau maka sekat itu akan hilang.
Beliau juga pernah masuk kelas dengan keadaan masih memakai sarung dan sendal. Ini menunjukkan kesederhanaannya kepada kami. Beliau selalu tahu cara membuat perkuliahan menjadi seru dan asyik. Dijamin tidak akan tidur kalau diajar beliau.
Dia akhir pertemuan beliau juga mengadakan forum bebas. Di forum itu kita bisa menampilkan penampilan pertemuan terakhir dengan beliau. Bisa berupa lagu, pidato, puisi, dan lain sebagainya.Â
Pada awal forum bebas beliau berjanji akan membacakan puisi jika salah satu dari kami ada yang membaca puisi. Tanpa persiapan, saya pun memberikan diri untuk membacakan puisi "membaca tanda-tanda" karya Taufiq Ismail.Â
Dan dibalas beliau dengan salah satu puisi dari presiden jancukers, Sujiwo Tejo. Dan diakhir pembacaannya, beliau mengakatan bahwa suatu saat beliau akan mengajak saya duet berpuisi.
Masih sangat banyak hal-hal unik yang telah beliau lakukan saat masa perkuliahan.Â