Mohon tunggu...
Bulan merah
Bulan merah Mohon Tunggu... Buruh - Konco

@phytahoras

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Langit

15 Agustus 2018   15:09 Diperbarui: 15 Agustus 2018   15:17 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini tentang langit yang dirindui wanita durjana.

Katanya."wahai langit,mengapa kau mengambil ia ?"

Hujan mengguyur tubuh yang tanpa busana.

Langit tersenyum pilu memandangi halu

"Dia tidak baik untuk mu wahai manusia!"

Wanita itu membeku bagai seenggok batu

Wahai langit!senjaku telah raib,katanya

Bukankah cinta tidak mengajari sakit ?

Bukankah cinta tidak mengajari perih?

Oh wahai,bukanka cinta tidak mengajari luka?

Tatap aku semesta!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun