Mantan Walikota Probolinggo,  Hj. Rukmini mengatakan bahwa dengan adanya akses jalan baru yaitu dibangunnya jalan Bundaran Gladak Serang ini mampu memberikan prasarana  sebagai penunjang pengembangan di suatu daerah. Jadi, jalan bukan hanya sebagai sarana sistem transportasi saja melainkan untuk memajukan kesejahteraan.Â
Beliau juga menyebutkan bahwa Bundaran Gladak Serang bisa dijadikan Landmark Kota Probolinggo. Bukan hanya itu, beliau berharap semoga dengan adanya pembangunan lalu lintas bundaran baru ini mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi sebab sarana transportasi sudah diperbaiki untuk distribusi barang atau jasa.
Sudah jelas bahwa Pemerintah Kota Probolinggo membangun bundaran ini untuk mengurangi kemacetan agar dapat mempermudah mobilitas warga. Bagi pengendara yang ingin melintasi jalan bundaran harus mengetahui terlebih dahulu cara melewatinya.Â
Pengendara dilarang sembarangan belok ke kanan atau kiri tanpa menyalakan lampu sein. Selain itu, pengendara dilarang langsung memasuki area bundaran tanpa memperhatikan kendaraan lain yang lewat karena jika hal semacam ini dihiraukan maka akan berbahaya bagi pengendara itu sendiri, bisa saja terjadi kecelakaan yang nantinya kemacetan pun sulit diatasi.
Meskipun jalan bundaran ini dibangun untuk mempermudah akses para pengendara yang melintas, tetapi tetap saja terjadi kemacetan apalagi waktu pagi hari dimana para pekerja,pelajar,bahkan orang tua yang mengantarkan anaknya ke sekolah berangkat bersamaan pada jam yang sama.Â
Memang waktu pagi sering terjadi kemacetan karena disebelah selatan Bundaran Gladak Serang terdapat jalan yang diberi nama "Jalan Mastrib" yang sepanjang jalannya terdapat Sekolah Menengah Kejuruan, Â Sekolah Menengah Atas disepanjang Jalan Slamet Riyadi sebelah Barat Bundaran Gladak Serang.Â
Tak heran banyak siswa sekolah menengah berangkat ke sekolah membawa sepeda motor sendiri-sendiri, dan yang paling ramai dan padat yaitu Jalan Cokroaminoto sepanjang arah utara yang menghubungkan dengan pusat Kota Probolinggo, di sepanjang jalan itu terdapat beberapa Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Dasar yang mana jika mereka berangkat sekolah diantar oleh orang tuanya atau naik angkutan umum.Â
Bila mereka semua berangkat di waktu yang sama, kemungkinan kawasan Bundaran Gladak Serang ini menjadi macet dan sulit diatur kecuali dengan kesadaran masing-masing. Sebelah timur adalah Jalan KH. Wahid Hasyim yang merupakan jalan alternatif menuju luar kota. Jalur ini biasanya dilewati kendaraan besar,seperti truk, bis, dan lain-lainnya.
Dikarenakan Bundaran Gladak Serang ini menerapkan sistem  one way, tak jarang ada sebagian pengendara yang tidak mau mengalah. Mereka terburu-buru untuk sampai ke tempat tujuannya, alhasil kemacetan tidak dapat terhindarkan.Â
Ada juga warga yang masih ragu saat melewati Bundaran Gladak Serang ini, saat mereka berada di tengah-tengah jalan dan ada rasa takut saat ingin belok, akhirnya pengendara dibelakangnya ikut berhenti seketika, hal seperti ini pun dapat menimbulkan kemacetan.
Biasanya puncak kemacetan di Bundaran Gladak Serang terjadi pada hari Sabtu tepatnya waktu malam hari atau malam minggu. Banyak orang yang melewati jalan ini, apalagi disebelah Barat terdapat Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera).Â